Krjogja.com - SLEMAN - Para pemasar yang tergabung dalam Indonesia Marketing Association (IMA) diminta lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan situasi untuk memenangkan persaingan di masa depan. Saat ini dunia mengalami perubahan besar ke arah digital yang menuntut manusia berlari cepat menyesuaikan diri.
Presiden IMA, Suparno Djasmin dalam Studium Generale di Auditorium University Club UGM, Jumat (3/5/2024) mengatakan para pemasar harus cepat menyesuaikan diri dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang datang begitu cepat. Ibaratnya nenurut Suparno, para pemasar diminta berlari cepat agar tidak ketinggalan, karena, para pesaing akan memanfaatkan situasi tersebut.
Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
“Kondisi dunia dan domestik sekarang ini banyak sekali dipengaruhi oleh peristiwa yang tidak bisa diprediksi secara persisten, karena banyak sekali parameter yang harus digunakan, akibat kondisi yang tidak normal (perang), bencana alam, perkembangan sosial ekonomi yang belum stabil,” ungkap Suparno Djasmin dalam acara bertajik Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia ini.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh Direktur Perencanaan UGM Ely Susanto, Ph.D, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Widya Paramita, Ph.D, Founding Chairman IMA, Hermawan Kartajaya, President IMA Pusat Suparno Djasmin serta President IMA Chapter Sleman Haris Martapa. Kuliah diikuti lebih dari 370 peserta yang merupakan anggota IMA dari seluruh Indonesia, anggota Asia Marketing Federation (AMF) dan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Baca Juga: BPMP DIY Koordinasi dengan PMO Daerah untuk Percepatan Transformasi Satuan Pendidikan
Kuliah umum tersebut bertujuan untuk mendorong inovasi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga terkait pemasaran dalam menjawab tantangan atas perkembangan teknologi digital, salah satunya dengan menerapkan pemasaran imersif inklusif yang merefleksikan keberagaman masyarakat dengan pemanfaatan teknologi dalam strategi pemasaran. Selain itu, tata kelola dan etika juga dibahas untuk menjadi landasan yang kuat bagi praktisi pemasaran guna berkiprah lebih jauh di masyarakat.
Sementara itu, Direktur Perencanaan UGM Ely Susanto, Ph.D menyebutkan UGM sedang melakukan kajian terkait transformasi digital dengan Kominfo yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangan pemasaran kedepannya dalam 4 sektor, yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital dan masyarakat digital Kajian ini, akan memberikan informasi yang sangat baik bagi kalangan pemasar di kemudian hari, sehingga kita semua mengetahui kebutuhan masyarakat masa depan.
Baca Juga: Workshop Nasional SEVIMA dan Kementerian Agama: Dorong Peningkatan Kualitas Kampus Islam Swasta
“Kajian ini sangat intensif, karena hasilnya akan bisa digunakan sebagai pegangan untuk masa depan, seperti apa saja yang dibutuhkan masyarakat di masa depan. Kebutuhan konsumen baru pada perspektif keberagaman serta pengalaman terbaik melalui pemanfaatan teknologi terkini, menjadi peluang bagi pemasar untuk merangkul segmen pasar yang disasar," sambungnya.
Founding Chairman IMA, Hermawan Kartajaya mengatakan mengingatkan saat ini masa marketing berada pada era 6.0 menuju 7.0. Penggunaan teknologi terkini, baik teknologi audio visual maupun teknologi yang berbasis kecerdasan buatan menjadi hal yang sangat penting untuk memberikan pengalaman yang imersif kepada target konsumen untuk sesuatu yang positif. (Fxh)