sleman

Warga Gelar Ritual Budaya Di Makam UGM, Ternyata Ini Alasannya

Kamis, 29 Agustus 2024 | 08:40 WIB
Warga PKBN lakukan ritual budaya di makam UGM (istimewa)


Krjogja.com - SLEMAN - Belasan warga yang tergabung dalam Paguyuban Kawruh Budaya Ngayogyakarta (PKBN) berkumpul dan menggelar doa bersama di Makam Keluarga Besar UGM di Sawitsari, Rabu (28/8/2024) sore. Mereka menyampaikan kekecewaan karena menilai demokrasi mengalami degradasi dengan tokoh-tokoh UGM berada di dalamnya.

Agus Becak Sunandar, koordinator PKBN mengatakan aksi tersebut menjadi gerakan budaya dengan nada protes pada keadaan negeri akhir-akhir ini. Agus Becak dan rekan menilai demokrasi mengalami kemunduran, yang kemudian membuat mereka mengadu ke makam UGM dengan banyak tokoh dimakamkan di sana.

"Kami mengeluh pada mereka. Karena tak ada lagi tempat mengeluh. Kami protes dengan cara-cara berbudaya, dengan mengadu di makam yang di dalamnya bersemayam tokoh-tokoh nasionalis, menjaga demokrasi, menjunjung etika moral dan adab. Kami mengeluh pada mereka," ungkap Agus.

Baca Juga: PKS Merapat ke Rober-Adhe, Koalisi Kebersamaan Bubar

Secara khusus paguyuban tersebut memberikan sorotan pada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, yang diduga menjadi salah satu orang berperan besar pada kerusakan demokrasi di Indonesia.

"Pak Pratikno diduga menjadi operator atas kerusakan demokrasi. Kami sangat kecewa dan mengadukan pada pendahulu di UGM. Bagi kami diam bukan pilihan, kami melawan dengan berbudaya. Kami merenung di makam, memaknai peristiwa ini dengan khidmat, mengingatkan orang bahwa mungkin tokoh-tokoh nasional di sini akan menangis jika masih hidup. Kami memberi penghormatan dan mengeluh di sini," lanjutnya.

Penghancuran demokrasi dilihat paguyuban sedang terjadi di negeri ini secara masif dan intens, demi kepentingan pribadi dan dinasti. Atas nama demokrasi pula, 3 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara dikhianati meliputi yudikatif, legislatif dan eksekutif.

Baca Juga: Terus Tingkatkan Layanan, Museum Benteng Vredeburg Serap Aspirasi Kelompok Rentan

"Kami tadi mengadu di depan makam Prof Koesnadi mantan rektor UGM, mendoakan agar Pratikno kembali ke jalan yang benar sebelum terlambat. Ngono yo ngono ning ojo ngono, sapa nandir bakal ngunduh. Siapa menabur angin akan menuai badai," pungkas Agus Becak. (Fxh)

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB