Krjogja.com - Sleman - Seorang oknum lurah di Sleman berinisial HZ, dilaporkan ke Polresta Sleman atas dugaan penganiayaan, Senin (7/10) malam. Pelaporan terhadap HZ, dilakukan Wahyudi, Sekretaris Kapanewon Godean yang kini mengemban jabatan sebagai PJ Lurah Sidokarto.
Didampingi kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Bukum (LBH) Janoko, Wahyudi mengatakan, peristiwa berasal saat ia datang ke sebuah kafe di kawasan Sidokarto. Kedatangan Wahyudi, setelah mendapatkan laporan warga adanya kegiatan sosialisasi Pilkada Sleman yang dilakukan oleh anggota DPRD Provinsi DIY.
"Kegiatan itu infonya mulai jam 18.00 dan sebagai PJ Lurah, tentu saya merasa berkewajiban memantaunya. Saya berada di belakang dan sempat ngobrol dengan panitia untuk memastikan kegiatan itu berjalan aman," ungkap Wahyudi dalam rilisnya, Selasa (8/10).
Baca Juga: Tambah Lahan Parkir, Pemkab Sukoharjo Berencana Beli Kios Samping Gedung Pertemuan
Saat tengah mengobrol, Wahyudi melihat kedatangan HZ dari kejauhan dan sudah berfirasat yang tidak beres. Ia pun bergegas menjauhi lokasi, agar tidak mengganggu jalannya acara. Ternyata, HZ mengikutinya sambil meneriakkan sejumlah kata-kata yang diduga bullying.
"Dia (HZ) marah-marah dengan kata-kata kasar menuduh saya tidak netral. Sambil memukul saya pakai lengan tangannya ke pipi kanan saya. Setelah itu, ada dua orang yang ikut di belakang dia, sudah mengepalkan tangan ke arah saya sambil mengancam," terang Wahyudi.
Sekretaris LBH Janoko, Attalatsany Febrian meminta pihak kepolisian menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius.Sedangkan tuduhan netralitas ASN terhadap kliennya, Febri menegaskan bahwa kedatangan Wahyudi sebagai bagian dari tugasnya sebagai PJ Lurah. "Tugas beliau itu ikut memantau kegiatan yang ada di wilayahnya. Memastikan kegiatan tersebut aman dan tidak menimbulkan keributan," pungkas Febri.
Baca Juga: Tambah Lahan Parkir, Pemkab Sukoharjo Berencana Beli Kios Samping Gedung Pertemuan
Dikonfirmasi, Kasi Humas Polresta Sleman Iptu Salamun membenarkan adanya laporan tersebut. "Laporan masuk Selasa dini hari dan kini dalam proses penyelidikan," ujarnya.(Ayu)