Krjogja.com, SLEMAN - Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta (PkM UNY) menyelenggarakan workshop 'Penguatan Resiliensi Remaja dalam Meminimalisir Deviasi Sosial' di Kampung Wisata Nglarang, Padukuhan Cokrobedog Sidoarum Godean Sleman pada 4 Oktober 2024. Tim PkM UNY terdiri Aris Martiana SPd MSi (Ketua), Datu Jatmiko SPd MA (Anggota), dan Dwi Agustina SPd MA (Anggota).
"Workshop ini sebagai rangkaian dari kegiatan dalam penguatan resiliensi remaja, yang telah diberikan saat kegiatan PKK tentang urgenitas peran keluarga dalam penguatan resiliensi untuk meminimalisir deviasi sosial, pada 29 September 2024," terang Aris Martiana kepada Krjogja.com, Rabu (16/10/2024)
Workshop ini menghadirkan 4 narasumber, yaitu AKBP (Purn) Endang Sulistyandini SPsi MH yang menyampaikan terkait kasus-kasus dan peraturan-peraturan pemerintah dalam hal tindak perilaku menyimpang. Narasumber kedua Muhammad Arif Munandar SPd MM dengan topik resiliensi dalam sisi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang relevan di era saat ini.
Kemudian Dukuh Cokrobedog, Nur Setya Danusaputra SPd menyampaikan dari sisi kebijakan dan program desa yang sudah ada dalam upaya meminimalisir deviasi sosial di lingkungannya. Narasumber Aris Martiana SPd MSi menyampaikan pentingnya resiliensi dalam individu untuk menghadapi deviasi sosial, sehingga jumlah deviasi sosial di kalangan remaja dapat diminimalisir.
"Pemaparan keempat narasumber memiliki benang merah yang sama yakni dengan komunikasi yang efektif dalam memahami individu remaja sehingga tidak mengarah pada deviasi sosial. Selain itu lembaga keluarga menjadi yang pertama dan utama dalam pembentuk kepribadian dan karakter individu sehingga memiliki resiliensi yang kuat," ujar Martiana.
Menurut Martiana, peserta workshop sangat antusias dan tertarik dengan tema tersebut. Peserta yang terdiri dari remaja, orang tua dan perangkat kalurahan. Sehingga tugas untuk mengatasi deviasi sosial tidak hanya pada remaja saja tetapi juga lingkungan sekitarnya.
Dalam paparan materinya, AKBP (Purn) Endang Sulistyandini SPsi MH menyampaikan bahwa tindak kriminalitas tidak sedikit yang melibatkan remaja. Setiap perilaku melanggar hukum akan mendapatkan hukuman, oleh karenanya harus berhati-hati dan waspada. Sedangkan, M Arif Munandar menyampaikan bahwa pengelolaan SDM yang efektif akan meningkatkan resiliensi individu hadapi tantangan.
Adapun, Nur Setyo Danusaputra menyoroti perlunya program dan kegiatan positif untuk remaja di tingkat desa sehingga kepedulian masyarakat menjadi penting guna meminimalisir deviasi sosial. Aris Martiana menyampaikan, bahwa resiliensi yang kokoh akan mampu menurunkan tingkat deviasi sosial di kalangan remaja.
Setelah pemaparan narasumber, dilanjutkan sesi diskusi bersama warga. Banyak pertanyaan seputar undang-undang dan peraturan yang berlaku di Indonesia serta upaya minimalisir deviasi sosial. Workshop ditutup dengan pemberian cenderamata untuk Pemerintah Kalurahan Sidoarum Godean Sleman yang diwakilkan oleh Dukuh Cokrobedog. "Kerja sama antarlembaga tidak berhenti disini tetapi akan terus dilanjutkan ke depan," kata Aris Martiana. (Dev)