sleman

Paguyuban Wong Cilik Sleman Lempar Harapan untuk Pemimpin, Tak Ingin Ada 'Keluargaisme'

Rabu, 30 Oktober 2024 | 18:30 WIB
Paguyuban Wong Cilik Sleman saat pernyataan sikap. (Foto: Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Puluhan orang yang berhimpun dalam Paguyuban Wong Cilik Sleman menyampaikan harapan pada pemimpin baru Sleman yang akan dihasilkan dari pilkada 27 November 2024 nanti. Mereka yang terdiri dari pedagang, buruh, petani dan penyedia wisata di Sleman berharap pemimpin nantinya membawa kesejahteraan bagi seluruh warga masyarakat.

Subardi, pedagang ikan di Pasar Pakem, mengharapkan adanya penataan pedagang yang selama ini dirasa tidak maksimal. Ia menilai bahwa bukan hal mewah yang dicari namun bagaimana pasar tetap ramai dan semua pedagang merasakan rejeki merata.

"Ini yang harapannya muncul dari pemimpin baru Sleman nanti. Kami pedagang bisa mendapat rejeki merata, berpihak pada wong cilik," ungkapnya pada wartawan di kawasan Pakem, Rabu (30/10/2024).

Baca Juga: Tim PkM ITY dan Unjaya Tingkatkan Lingkungan Sehat dan Penerapan Smart School di KBRA Kreatif Al Baraakah

Senada, Hesti Wulandari, warga Jabung Pendowoharjo yang sehari-hari memproduksi gorengan untuk angkringan. Hesti berharap pemimpin baru Sleman nantinya bisa mewujudkan peluang usaha dan kerja untuk masyarakat Sleman. "Warga harapannya mudah berusaha, punya peluang besar untuk bekerja, dan bagaimana bahan pangan terjangkau,

Sementara Waluyo, driver jip wisata Merapi dari komunitas Vamos, turut berharap agar Jip Merapi diperhatikan seperti fasilitas didukung dengan tetap memperhatikan aturan. "Kami siap menaati aturan namun harapannya tetap diperhatikan agar bisa lebih maksimal mendapat rejeki," tandasnya.

Baca Juga: Prediksi dan Head to Head: Brighton and Hove Albion vs Liverpool dan Aston Villa vs Crystal Palace di Carabao Cup 2024/2025

Dalam momen tersebut, warga juga memberikan sorotan pada situasi yang disebut sebagai Keluargaisme di Sleman. Hal tersebut merujuk pada bupati terakhir Sleman yang merupakan istri dari bupati sebelumnya.

"Dalam Pilkada 2024, keluarga Sri Purnomo kembali mencalonkan diri. Kustini Sri Purnomo berencana untuk mencalonkan diri lagi sebagai Bupati Sleman. Praktik Keluargaisme telah menciptakan ketimpangan yang semakin lebar antara yang kaya dan yang miskin. Kami menuntut agar sistem politik kita lebih inklusif dan tidak hanya dikuasai oleh satu keluarga. Kami Paguyuban Wong Cilik Sleman membutuhkan pemimpin yang benar-benar memahami permasalahan yang dihadapi oleh rakyat kecil," pungkas Subardi. (Fxh)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB