sleman

Diskusi Yayasan Pangsar Soedirman Petakan Strategi Pertahanan dan Keamanan Maritim

Sabtu, 9 November 2024 | 11:05 WIB
Yayasan Pangsar Soedirman Gelar Diskusi Ketahanan Ekonomi dan Kemaritiman (8/22/24). Foto: Risbika Putri

Krjogja.com, SLEMAN - Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan fisik dan geografis saja dalam menjaga kedaulatan wilayahnya. Terdapat berbagai ancaman non-tradisional yang bersifat kompleks seperti penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut, dan bencana alam.

Yayasan Pangsar Soedirman menggelar diskusi bertajuk “Ketahanan Ekonomi dan Kemaritiman”. Diskusi ini diselenggarakan untuk menggali filosofi kepemimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai inspirasi dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional.

Ketua Yayasan Pangsar Soedirman, Tisa Bugianggri Soedirman menuturkan diskusi ini menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki bangsa Indonesia. 

"Fokusnya adalah menginspirasi kaum muda untuk memanfaatkan kekayaan alam nasional, terutama di sektor maritim, yang sangat potensial dalam memperkuat ekonomi bangsa,” kata Tisa, di The Alana Hotel (8/11/24).

Adapun Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan filosofi Panglima Besar Soedirman yang berisi nilai keteladanan dengan mengedepankan ketahanan, adaptasi strategis, serta pengabdian tulus dalam menjaga kedaulatan. 

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memetakan konsep, kebijakan, serta strategi pertahanan dan keamanan maritim yang dapat dikembangkan lebih lanjut,"ujarnya.

Lebih lanjut, pertahanan dan keamanan maritim adalah tanggung jawab utama yang memerlukan pendekatan strategis dan komprehensif.

" Oleh karena itu, diperlukan strategi pertahanan maritim yang inovatif dan berkelanjutan,” kata Ali.

Staff Khusus TNI Angkatan Laut, Laksda TNI Hanarko Djodi Pamungkas menuturkan kekuatan utama dari Panglima Besar Soedirman adalah persatuan antara TNI dan rakyat. Jika ditarik pada era kekinian, banyak aspek yang ingin dibangkitkan kembali.

"Terutama untuk generasi Gen Z. Gen Z ini mungkin lebih sering menonton YouTube, diharapkan mereka bisa mencari konten tentang perjuangan para pahlawan kita,” tandasnya.(*3)

 

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB