Krjogja.com - YOGYA - Netflix kembali menunjukkan komitmen mendukung industri perfilman Indonesia melalui program REEL LIFE Film Camp. Berkolaborasi dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), program ini menjadi wadah regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM) dunia perfilman tanah air.
Ruben Hattari, Direktur Kebijakan Publik Netflix untuk Asia Tenggara, mengatakan REEL LIFE Film Camp bertujuan memperluas wawasan peserta mengenai berbagai profesi yang mendukung ekosistem perfilman. Menurut Ruben, meskipun produksi film meningkat, terdapat kebutuhan besar pada bidang-bidang spesifik seperti pascaproduksi, keuangan produksi, dan tata suara.
"Melalui program ini, kami tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga memperkenalkan berbagai pilihan karier di industri ini. Profesi seperti post-production dan production finance sering kali luput dari perhatian, padahal perannya sangat krusial," ungkap Ruben pada wartawan, Senin (2/12/2024).
Baca Juga: Fitbar Protein Bar Dukung Gaya Hidup Aktif
Tahun ini, REEL LIFE Film Camp menghadirkan enam jenis pelatihan yang dirancang untuk menciptakan pekerja film yang tidak hanya kompeten tetapi juga siap menghadapi tuntutan industri global. Selain itu, para peserta mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman, yang memiliki rekam jejak dalam proyek-proyek internasional.
Netflix tidak hanya berhenti pada pelatihan, di mana lebih dari 50 film Indonesia telah tersedia di platform mereka, dengan 6-7 karya orisinal dirilis tahun ini. Ruben juga mengungkapkan bahwa nilai industri layar Indonesia pada tahun 2022 mencapai Rp 130 triliun, dan diproyeksikan meningkat sebesar 20 persen pada 2027.
"Kami percaya, dengan kolaborasi berbagai pihak yakni industri, pemerintah, dan komunitas kreatif, Indonesia mampu mencapai potensi besar dalam perfilman. Inilah mengapa program seperti REEL LIFE sangat penting," sambungnya.
Baca Juga: Summarecon Luncurkan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang
Sementara, Direktur Festival JAFF, Ifa Isfansyah, mengharapkan keberlanjutan dalam program seperti REEL LIFE yang sangat dibutuhkan untuk industri perfilman tanag air. Menurut Ifa, JAFF selalu berpegang pada tiga pilar utama yakni menemukan bakat baru, profesionalisasi industri, dan memperkuat aspek teknis serta edukasi yang mana Netflix punya tarikan nafas sama.
"Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya selesai dalam satu program. Komitmen kami adalah untuk terus mengikuti dampaknya, memastikan bahwa ini menjadi bagian dari kemajuan ekosistem perfilman secara nasional. Apa yang dilakukan Netflix ini menjadi sesuatu yang sangat baik, terutama untuk kita menumbuhkan SDM ekosistem perfilman unggul tanah air," tambahnya.
Proses seleksi program ini diikuti lebih dari 3.000 pendaftar, hanya 600 yang lolos seleksi tahap awal dan akhirnya dipilih 24 peserta terbaik. Mereka mendapatkan pelatihan intensif dengan mentor yang sangat baik di bidangnya masing-masing.
Baca Juga: Prediksi Pertandingan Sevilla vs Osasuna La Liga 2024: Head to Head dan Line Up
Sebut saja Tia Hasibuan dari Come & See Pictures, Kevin Ryan Himawan dari Soda Machine Film, dan Wilza Lubis dari Body Body Pictures. Mereka membimbing para peserta untuk memahami dinamika industri perfilman secara langsung.
"Industri kita tidak boleh berhenti pada generasi sekarang. Program seperti ini adalah jembatan untuk memastikan bahwa perfilman Indonesia terus berkembang dengan generasi baru yang kompeten," tandas Tia.
Kolaborasi Netflix dan JAFF melalui REEL LIFE Film Camp menjadi salah satu contoh nyata bagaimana sinergi antara pelaku industri dan institusi besar dapat menciptakan dampak positif. Dengan dukungan program ini, diharapkan perfilman Indonesia dapat melahirkan lebih banyak karya berkualitas dan mengukir prestasi di kancah internasional.