sleman

LDII Meluncurkan 29 Karakter Luhur Bidang Lingkungan Hidup

Jumat, 20 Desember 2024 | 15:35 WIB
LDII Meluncurkan 29 Karakter Luhur Bidang Lingkungan Hidup (LDII)

 

Krjogja.com Sleman Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melaunching 29 Karakter Luhur Bidang Lingkungan Hidup dalam “Deklarasi dan Training of Trainer Menuju Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari” di Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman, 16/9/2024. Selain memperkuat komitmen pelestarian lingkungan, deklarasi ini menjadi momen penting untuk menegaskan sinergi antara masyarakat, pemerintah dan LDII menuju ProKlim Lestari 2026/2027.

Menurut Ketua LDII DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU., pembiasaan 29 karakter luhur dibutuhkan dalam rangka mewujudkan budi pekerti masyarakat agar semakin baik dan mulia, terutama terhadap lingkungan hidup. Harapannya, bumi ini dapat diwariskan semakin bersih, hijau dan sehat.

Selain itu, terobosan ini untuk mendukung pula Kampung ProKlim Utama hasil bimbingan LDII meraih predikat ProKlim Lestari. Capaian ProKlim Lestari ini merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bagi aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak.

Baca Juga: Kasasi Ditolak, Manajemen PT Sritex Menghormati Keputusan MA

"Bagi LDII, upaya pelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan keagamaan memberikan landasan berkeyakinan yang kokoh dan beramal yang penuh pengharapan pasti akan balasan-Nya," jelas Atus.

Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini mengutarakan bahwa apabila masyarakat tergerak hatinya untuk menanam kebaikan, maka pasti akan memanen pula kebaikan. Jika masyarakat mempersungguh berbuat kebaikan, maka Allah SWT pasti akan memberikan petunjuk-Nya dan pertolongan-Nya walau banyak kesulitan yang dilalui.

Ikhtiyar ini pun merupakan bagian dari dakwah dan pengamalan sesuai petunjuk di dalam Al Quran dan Al Hadits, yang bila dilakukan sesuai janjinya, maka akan mendatangkan keberuntungan.

Baca Juga: Tips Bikin Konten Transisi Lebih Awesome dengan Samsung Galaxy A55 5G

"Mimbar-mimbar di dalam masjid seyogyanya tidak hanya menasehatkan tentang ibadah individu kepada Allah SWT, namun juga mengajak masyarakat untuk memenuhi panggilan jihad-Nya untuk senantiasa melestarikan lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tidak boleh merusak, karena lingkungan hidup menjadi hak masyarakat secara bersama-sama," ungkap Atus yang sejak tahun lalu telah memulai gerakan Kyai Peduli Sampah dan Dai Program Kampung Iklim (ProKlim) di kalangan warga LDII.

Umat Islam sesungguhnya memiliki kewajiban untuk selalu membaca (iqro), mengaji/mengkaji alam semesta, serta mensyukuri dan mengagungkannya. Atus yang juga Wakil Ketua Pimpinan Saka Wanabakti DIY ini mengajak masyarakat bersama para pihak supaya bisa rukun, kompak dan kerja sama yang baik. Karakter kesolihan sosial tersebut sangat penting guna merawat lingkungan hidup di sekitarnya semakin lestari.

Cerita sukses dari para pakar, praktisi, dan sponsor yang dermawan supaya dapat mengajari, membantu, dan mengingatkan terus agar masyarakat konsisten dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta mampu mengarahkan perubahan masyarakat yang masih belum peduli bahkan merusak lingkungan hidup.

Baca Juga: Ribuan Personil Polri Dan TNI Lancarkan Gelaran Operasi Lilin Candi 2024

 

Ajakan tersebut sebagai dakwah yang menyejukan, mengarahkan kepada kebenaran, serta mengembangkan karakter kesolihan individu berupa jujur, amanah dan mujhid muzhid. Karakter tersebut diperlukan untuk menunaikan tanggung jawabnya terhadap pelestarian lingkungan hidup, antara lain: memilah sampah sesuai kategorinya, menghemat air wudlu, memanfaatkan energi baru terbarukan.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB