KRJogja.com - SLEMAN – Pemerintah daerah melakukan efisiensi anggaran Tahun 2025. Termasuk di dalamnya anggaran di DPRD Kabupaten Sleman juga terkena efisiensi, yakni sekitar Rp 18 miliar.
Utamanya untuk program-program yang tidak langsung bagi masyarakat dilakukan refocusing.
Baca Juga: Kata Bupati Sleman Terpilih Tentang PSS dan Stadion Maguwoharjo : Segera Selesai Men Ra Kalah Terus
Ketua DPRD Kabupaten Sleman Y Gustan Ganda ST mengatakan, efisiensi anggaran ini memang sesuai instruksi dari pemerintah pusat. Utamanya anggaran yang tidak bermanfaat secara langsung bagi masyarakat dilakukan efisiensi.
“Kalau anggaran yang berkaitan dan bermanfaat bagi masyarakat, tetap dianggarkan. Tapi bagi yang tidak (bermanfaat langsung) ya dilakukan efisiensi,” kata Ganda, Rabu (5/2).
Anggaran yang terkena efisiensi diantaranya anggaran makan minum rapat, pengadaan barang dan jasa yang tidak urgen, dan lain-lainnya. Dengan efisiensi ini bukan semua dihilangkan, namun anggarannya lebih diefisienkan.
Baca Juga: Hasto Wardoyo Jadi Dewan Pertimbangan UTDI, dikukuhkan Saat Pertemuan Tahunan
“Efisiensi ini lebih mengefektifkan anggaran. Mana yang lebih perlu dan penting untuk dilakukan, mana yang perlu ditunda. Dalam efisiensi ini memang butuh keberanian,” ujar politisi dari PDI Perjuangan ini.
Untuk di Sekretariat DPRD Kabupaten Sleman sendiri, lanjut Ganda, ada anggaran Rp 18 miliar yang terkena efisiensi. Termasuk di dalamnya anggaran untuk kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Sleman.
“Kalau di Dewan itu totalnya berkurang sekitar Rp 18 miliar. Itu termasuk anggaran kunjungan dewan juga terkena refocusing,” terang Ganda.
Saat ditanya apakah ada proyek pembangunan yang batal karena refocusing, Ganda menegaskan, sekali lagi kata kunci efisiensi ini adalah yang programnya tidak bermanfaat secara langsung bagi masyarakat. Jika proyek pembangunan itu bermanfaat bagi masyarakat, tetap akan jalan.
“Kuncinya anggaran itu bermanfaat langsung atau tidak bagi masyarakat? Kalau iya, ya tetap dianggarkan,” tegas Ganda. (Sni)