sleman

Mitra Aplikasi Online Kirim Karangan Bunga, Ternyata Ini Maksudnya

Rabu, 30 April 2025 | 18:19 WIB
Karangan bunga yang dikirimkn di kntor mitra (istimewa)


Krjogja.com Sleman Komunitas mitra apliaski online yang dinamakan Paseduluran Grab Yogyakarta (PSGY) menyampaikan protes dengan cara simbolik: mengirimkan karangan bunga ke kantor perwakilan Yogyakarta sebagai sindiran atas kebijakan berlangganan akses order yang dinilai memberatkan mitra.

Aksi kiriman bunga terjadi Rabu (30/4) sejak pukul 10.30WIB. Beberapa karangan bunga berdiri mencolok di depan kantor Grab. Masing-masing memuat pesan bernada kritik seperti “UMR terus naik, pendapatan driver terus menurun”, “Terimakasih! atas biaya langganan akses hemat pendapatan driver menurun”, dan “Driver Grab Yogyakarta menolak adanya biaya GrabBike Akses Hemat.”

Namun, aksi yang semula berlangsung damai sempat diwarnai kericuhan kecil. Ketegangan terjadi antara mitra pengemudi dan petugas keamanan kantor Grab, dipicu perdebatan soal lokasi peletakan karangan bunga. Petugas keamanan meminta agar bunga tidak diletakkan di akses masuk, sementara mitra bersikukuh ingin aksinya terlihat jelas oleh manajemen. Situasi akhirnya dapat diredam, dan para mitra membubarkan diri secara tertib.

Baca Juga: Membaca Dinamika Ekonomi dan Politik, Kuliah Umum Interaktif UWM Ulas Perang Dagang Global

Narpati, perwakilan PSGY, menyampaikan bahwa program Akses Hemat justru menambah beban mitra, bukan memberikan solusi.“Program ini justru menyulitkan kami. Mitra yang tidak mampu membayar langganan jadi tidak mendapatkan order yang layak. Ini menciptakan ketimpangan di antara sesama mitra. Harusnya semua punya kesempatan yang sama, bukan tergantung siapa yang bisa bayar,” ujar Narpati.

Ia juga menegaskan bahwa pengiriman karangan bunga adalah bentuk protes damai yang menunjukkan keresahan para pengemudi di Yogyakarta terhadap kebijakan tersebut.

“Kami tidak sedang mencari masalah, kami hanya ingin suara kami didengar. Ini bentuk protes elegan yang mewakili perasaan banyak mitra di lapangan. Kami kecewa, karena keadilan perlahan hilang dari sistem,” lanjutnya.

PSGY menyerukan agar Grab segera mengevaluasi skema Akses Hemat dan membuka ruang dialog terbuka dengan komunitas mitra. Jika tidak, mereka siap bersolidaritas dalam gerakan lebih besar bersama mitra dari kota-kota lain.

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB