sleman

Sinau Pancasila Terus Bergulir Perkuat Ideologi Negara Makin Membumi

Rabu, 18 Juni 2025 | 21:15 WIB
Para narasumber dan sebagian peserta sinau Pancasila dan wawasan kebangsaan di Sendangtirto Berbah Sleman. (Foto: M Sobirin)



Krjogja.com - SLEMAN - Program Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diadakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bersama Komisi A DPRD DIY, Rabu (18/6/2025) bergulir di Balai Kalurahan Sendangtirto Berbah Sleman. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat penanaman nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.

Dita Novirani yang mewakili Kepala Kesbangpol DIY ketika membuka acara itu menyebutkan, Pemda DIY telah memiliki Perda No 1/2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Perda ini digunakan sebagai dasar hukum menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk peningkatan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: Outlife Luncurkan Mini Album 'Still Alive' Teriakan Hidup dari Jantung Hardcore Jogja

Dengan Perda tersebut, pihaknya menggelar Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di setiap wilayah di DIY. Diharapkan, melalui kegiatan ini implementasi Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa menjadi lebih membumi.

Kegiatan ini diikuti perwakilan tokoh masyarakat, karang taruna, generasi muda dan sejumlah perwakilan komunitas.

Pada Sinau Pancasila kemarin menghadirkan empat narasumber yakni anggota Komisi A DPRD DIY Dr Yuni Satya Rahayu, Kompol Leonisya Sagita dari Direktorat Pembinaan Masyarakat Polda DIY, Koodinator Pendidikan dan Latihan Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM Hendro Muhaimin dan Kepala Bidang Media Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY, M Sobirin.

Baca Juga: Direktur BUMDesma Dicopot Sepihak, Kuasa Hukum Siap Gugat ke PTUN dan Laporkan Dugaan Pungli ke KPK

Anggota Komisi A DPRD DIY Yuni Satya Rahayu menyebutkan, Perda No 1/2022 menjadi landasan Pemda DIY untuk menyusun kurikulum Mata Pelajaran (Mapel) Pancasila. Ia mengaku bangga, karena Perda ini banyak menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.

Menyangkut persoalan wawasan kebangsaan, kata Yuni Satya, di masa mendatang masih banyak pekerjaan rumah. Pihaknya menyoroti kelompok-kelompok tertentu yang ternyata belum memahami tentang wawasan kebangsaan.

Selain itu, ia juga menginginkan adanya penguatan di tingkat lokal, seperti merawat nilai-nilai kedaerahan yang makin tergerus zaman. Yuni Satya menunjuk contoh lagu-lagu daerah yang sarat makna makin kurang diminati.

Wakil rakyat dari PDIP ini sepakat agar pemasyarakatan Pancasila, wawasan kebangsaan dan nilai-nilai kearifan lokal disesuaikan dengan era milenial. Oleh karena itu, perlu dibuat pola sesuai generasi sekarang.

Pernyataan senada disampaikan Hendro Muhaimin dari Pusat Studi Pancasila. Hendro melihat pengggunaan media sosial (medsos) sangat efektif untuk mempengaruhi publik.

Dari pengamatan yang ia lakukan, banyak hal-hal positif yang kemudian viral ternyata dimotori oleh anak muda masa kini yang setiap harinya berkutat di medsos. Namun, Hendro mengakui, mereka perlu terus diarahkan.

Pada forum itu, Hendro banyak menyisipkan sejarah bangsa Indonesia dan proses lahirnya Pancasila yang diharapkan bisa dipahami generasi Z.

Kompol Leonisya Sagita dari Polda DIY mengingatkan serangan di dunia siber yang makin masif dan menyasar anak muda, termasuk penipuan-penipuan yang dilakukan secara online.

Ia meminta agar jangan mudah percaya dengan informasi yang pada akhirnya hanya bohong belaka atau hoaks. Oleh karena itu, generasi milenial perlu menguatkan diri. Salah satunya dengan pengamalan dan memegang teguh Pancasila.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB