sleman

Begini Perjuangan Hafidh Asrom Membangun Industri Mebel hingga Lembaga Pendidikan Besar

Kamis, 24 Juli 2025 | 09:30 WIB
Drs HA Hafidh Asrom MM (duduk di kursi) menceritakan perjuangannya sejak tahun 1980-an. (Foto: Istimewa)

Krjogja.com, YOGYA - Perjuangan Drs HA Hafidh Asrom MM membesarkan perusahaan mebel sampail membangun lembaga pendidikan besar penuh liku-liku. Termasuk dalam mendapatkan tanah untuk gedung PT Matarindo yang kini diproyeksikan menjadi Laboratorium Academic Center Al-Azhar Yogyakarta World School (AYWS), khususnya Laboratorium Entrepreneur, yang akan mencetak generasi muda dengan semangat wirausaha dan kemandirian ekonomi sejak dini.

Perjuangannya ini diceritakan pada malam mujahadah dan doa bersama, Selasa malam (22 Juli 2025) di Gedung PT Matarindo, bangunan tua yang menyimpan jejak kejayaan industri mebel di Yogyakarta. tempat yang dulu menjadi pusat produksi furniture ternama itu. Acara diisi lantunan ayat-ayat suci Alquran, tahlil, tahmid, tasbih, dan doa dari keluarga besar AYWS. Mujahadah — doa bersama  yang dipimpin Ustaz Muhammad Iqbal Ghozali, sebagai wujud rasa syukur sekaligus pengiring ikhtiar besar menuju masa depan.

Dalam kisahnya, Hafidh mengungkapkan bahwa lahan seluas 5 hektare tempat berdirinya gedung Matarindo adalah hadiah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang pada dekade 1980-an masih dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi. Perkenalan mereka terjadi secara tidak sengaja, namun penuh makna.

“Saat itu saya mengikuti pameran furniture di Hotel Tugu Yogyakarta, sekitar tahun 1987. Kebetulan stand saya menarik perhatian Pangeran Mangkubumi dan Ibu Tatiek Dradjad Supriastuti, yang sekarang kita kenal sebagai GKR Hemas,” cerita Hafidh.

Pangeran Mangkubumi dan Tatiek tertarik dengan kualitas dan desain mebel Hafidh, hingga mengundangnya untuk mengisi dan menata rumah pribadi mereka di kawasan Madukismo. Di situlah kepercayaan pertama dibangun.

“Saya diminta mengisi rumah Madukismo. Waktu itu mereka belum menjadi Raja dan Permaisuri. Saya tangani dengan sepenuh hati, dan Alhamdulillah hasilnya membuat mereka puas,” kata Hafidh mengenang. Kepuasan itu menjadi awal dari hubungan yang kian erat. 

Tak lama setelah proyek Madukismo selesai, KGPH Mangkubumi kembali meminta Hafidh ikut membantu penataan menjelang penobatan sebagai Raja Kraton pada 7 Maret 1989. “Waktu itu Pangeran Mangkubumi datang ke toko saya dan saya diajak ke Kraton. “Saya diajak sendiri oleh beliau ke Kraton, dan beliau menyopiri mobilnya sendiri,” tutur Hafidh.

Acara Jumenengan sukses, kemudian Hafidh ditugaskan untuk menata mebel dan ruangan di Kraton Kilen yang akan ditempat keluarga Sri Sultan HB X. Setelah membantu penataan Kraton Kilen, Hafidh kembali dipercaya menata rumah keluarga Sultan di Menteng, Jakarta. Hingga akhirnya, sebagai bentuk penghargaan, beliau dihadiahi sebidang lahan yang selanjutnya menjadi pusat industri mebel Matarindo dan akan bertransformasi menjadi pusat edukasi kewirausahaan.

“Dulu di kawasan ini masih banyak kebun tebu,” katanya, sambil menunjuk area sekitar yang kini mulai ditata menjadi co-working space modern dan inkubator bisnis.

Kini, gagasan untuk menghidupkan kembali gedung bersejarah ini dalam bentuk Laboratorium Entrepreneur adalah wujud kepedulian Hafidh terhadap pentingnya kemandirian ekonomi dan pembentukan karakter wirausaha bagi siswa.

Pengelolaannya dipercayakan kepada Nia Fernanda, pengusaha muda yang sudah terbukti sukses dan berintegritas. “Keinginan untuk membuat laboratorium sudah sepuluh tahun lalu dan baru sekarang terwujud,” ujar Hafidh.

Visi dan Fungsi Laboratorium Entrepreneur

Laboratorium ini tidak hanya sekadar ruang kelas, tetapi akan menjadi pusat pelatihan bisnis dan inkubasi usaha. Fasilitasnya meliputi peralatan produksi kecil-menengah,  ruang display dan toko produk, pelatihan digital marketing, manajemen usaha, keuangan, mentoring langsung dari mitra industri dan UMKM lokal

Laboratorium ini diharapkan menjadi pusat pembentukan karakter kewirausahaan sejak usia sekolah, jembatan antara teori dan praktik dunia usaha, pelatihan bagi alumni dan masyarakat umum yang ingin belajar berwirausaha, dan pengembangan ekonomi dan kreatif yang berpandangan global.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB