sleman

Kolaborasi UGM dan Warga Margoagung: Entofu, Program Mahasiswa untuk Pemberdayaan Sentra Tahu Berbasis Zero Waste

Minggu, 3 Agustus 2025 | 18:17 WIB
Foto: dok

SLEMAN (KRjogja.com) – Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat kembali ditunjukkan melalui rapat koordinasi Program PPK Ormawa Nawasatya UGM bersama pemerintah Kalurahan Margoagung, Sleman, yang digelar di Aula Kalurahan Margoagung, Selasa (23/7/2025).

Rapat ini menjadi langkah awal pelaksanaan program ENTOFU (Economic Tofu Utilization for Sustainability), yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sentra tahu berbasis zero waste.

Program ini merupakan inisiatif mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PPK Ormawa Nawasatya, dan didampingi oleh Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa UGM.

Lurah Margoagung, Djarwo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dalam pemberdayaan warga, khususnya para pengrajin tahu di wilayahnya.

“Harapannya semua masyarakat dan mahasiswa dapat berbaur untuk menyukseskan kegiatan yang mulia ini. Silakan mahasiswa ikut terlibat dalam kegiatan Hari Jadi Kalurahan Margoagung tanggal 9–27 September,” ungkapnya.

Ketua Tim Pelaksana memperkenalkan program Entofu sebagai upaya mahasiswa mendampingi warga melalui diversifikasi olahan tahu, pengembangan pemasaran, serta transformasi digitalisasi produk.

Perwakilan dari Subdirektorat Kreativitas Mahasiswa UGM, Supriyani, menegaskan pentingnya etika dan sopan santun dalam menjalin hubungan baik dengan warga.

“Kami titipkan para mahasiswa untuk belajar bersama masyarakat, menjaga sikap, dan berkontribusi secara aktif demi keberlangsungan program,” tegasnya.

Sesi diskusi dalam rapat menghasilkan banyak keputusan strategis, di antaranya:

Pelatihan akan dilaksanakan langsung di padukuhan (Krapyak 8, 9, dan 10) dengan sistem bergilir.

Waktu pelaksanaan dipilih malam hari, sekitar pukul 19.30, agar tidak mengganggu aktivitas produksi tahu yang berlangsung pagi hingga siang.

Materi akan disampaikan dalam bahasa campuran Indonesia dan Jawa untuk mempermudah pemahaman warga, terutama ibu-ibu PKK.

Pelatihan akan mencakup pengolahan tahu, strategi pemasaran digital, dan efisiensi biaya pengiriman produk.

Ketua Sentra Tahu menyatakan kesiapannya untuk mengikutsertakan enam pengrajin tahu sebagai peserta pelatihan. Ia berharap proses pelatihan dilakukan secara perlahan agar peserta mudah mengikuti.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB