sleman

KB Gantari Tunjukkan Wajah Pendidikan Ramah Anak di Hari Anak Nasional 2025 foto: Risbika Putri

Senin, 4 Agustus 2025 | 07:38 WIB
Talkshow Edukatif dengan tema Menciptakan Ruang Aman bagi Semua Anak yang menghadirkan psikolog, praktisi pendidikan dan pendidik inspiratif. (istimewa)

 

KRJOJA.com SLEMAN - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, KB Inklusif Gantari, unit pendidikan anak usia dini di Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM), menggelar acara spesial bertajuk “Generasi Tangguh Menginspirasi” di Atrium Sleman City Hall.

Kegiatan ini menjadi ruang perayaan sekaligus edukasi tentang pentingnya lingkungan belajar yang aman, ramah, dan inklusif bagi seluruh anak. Dimeriahkan oleh lebih dari 100 peserta siswa KB Gantari, acara ini menjadi momen bagi KB Inklusif Gantari untuk memperkenalkan pendekatannya dalam pendidikan anak usia dini berbasis inklusi, yaitu menyediakan ruang belajar yang mendukung tumbuh kembang anak sesuai kebutuhan anak masing-masing.

Birgitta Anggre Hapsari, perwakilan tim manajemen PRYAKKUM, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk nyata komitmen KB Gantari dalam mendukung hak anak atas pendidikan dan perlindungan yang layak, termasuk untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Kemdiktisaintek Membumikan Saintek Melalui Semesta

“Sekolah Inklusi adalah ruang di mana anak disabilitas dan non disabilitas bisa di dalam satu ruang yang sama untuk mengenyam pendidikan yang sama dengan caranya masing-masing. Kami berharap, dengan bersekolah di KB Gantari, putra-putri bapak-ibu akan tumbuh menjadi pribadi yang dapat menerima perbedaan sejak usia dini”, tegasnya (3/7/25).Salah satu rangkaian acara ini adalah Talkshow Edukatif dengan tema Menciptakan Ruang Aman bagi Semua Anak yang menghadirkan psikolog, praktisi pendidikan dan pendidik inspiratif.

Psikolog narasumber talk show, Reni Apriliawati menyampaikan pandangannya dari sudut pandang psikologi tentang pentingnya menciptakan ruang aman bagi anak untuk mendukung tumbuh kembangnya.“Ruang aman itu perlu diciptakan, dan tidak hanya ruang aman yang bentuknya fisik, tapi juga ruang aman emosional bagi anak,” tegasnya.

Senada dengan Reni, Grace Melia, Parent Educator & Coach, menegaskan bahwa ruang aman bagi anak itu mutlak dibutuhkan semua anak jika ingin menciptakan generasi yang tangguh di masa depan.

Baca Juga: Kejurda Voli Antarklub U19 PBVSI DIY, Yuso Yogya dan Ganevo Berbagi Gelar


“Menciptakan ruang aman itu adalah tanggung jawab semua orang, terutama orang tua. Setiap orang tua perlu memahami bedanya emosi dan perilaku anak. Ruang aman untuk emosi anak Yes, tapi tidak semua perilaku anak bisa dibiarkan begitu saja,” tandasnya.

Sementara itu, dr. Widya Wasityastuti, dari PIK. POTADS Yogyakarta dan orang tua anak berkebutuhan khusus, mendorong penerimaan anak berkebutuhan khusus."Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk tumbuh kembang anak, terlepas dari kondisinya. Saya mendorong adanya deteksi dini kepada anak-anak, agar dapat diketahui kondisi anak sedini mungkin, dengan begitu dapat dilakukan intervensi sejak dini”, kata dia. (*3)

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB