SLEMAN (KRjogja.com) – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK dan PLK) Kemendikdasmen, Tatang Mutaqqin, S.Sos, M.Ed, Ph.D, menekankan pentingnya menyiapkan generasi muda untuk masuk ke industri kreatif dengan mengangkat nilai dan tradisi lokal hingga ke tingkat internasional.
Hal itu disampaikan di hadapan pegawai Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya serta peserta Pelatihan Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi Bidang Seni Budaya, di Auditorium Saraswati BBPPMPV Seni dan Budaya, Kamis (14/8/2025).
“Pelatihan Upskilling dan Reskilling adalah langkah penting dalam menyiapkan lulusan siap kerja di bidang seni, memiliki fleksibilitas tinggi, atau melanjutkan pendidikan,” tegas Tatang.
Tatang mengungkapkan tantangan pendidikan vokasi di Indonesia, mulai dari kelangkaan guru kejuruan, keterbatasan laboratorium, hingga kebutuhan sertifikasi kompetensi. Menurutnya, mutu pendidikan SMK perlu diperkuat dengan mendekatkan tradisi ke pasar modern melalui teknologi, serta menargetkan lulusan sesuai konsep BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha).
Kunjungan Tatang disambut meriah oleh siswa SMK asal Asmat yang tengah PKL di BBPPMPV, menampilkan tarian tradisional dengan busana khas. Tatang mengapresiasi semangat mereka dan berharap pengalaman magang menjadi bekal masa depan.
Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Masrukhan Budiyanto, S.E., M.M., menambahkan peserta pelatihan telah menjalani magang industri, mempelajari proses usaha, serta mendapatkan pembekalan hardskill dan softskill. BBPPMPV juga mengembangkan program pembelajaran mendalam, coding, AI, dan kolaborasi kriya kayu dengan siswa asal Asmat.
“Dengan bertambahnya usia BBPPMPV, kami semakin siap melahirkan pendidik seni dan budaya yang berkualitas,” ujar Masrukhan. (Jan)