Krjogja.com - SLEMAN - Paguyuban Lansia Among Yuswa Banteng Baru dan sekitarnya menggelar upacara bendera serta tasyakuran dalam rangka memperingati HUT ke 80 Kemerdekaan RI. Kegiatan berlangsung di Balai RW 29 Banteng Indah Permai, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (17/8/2025), dengan diikuti puluhan anggota dan warga sekitar.
Selain upacara bendera, acara dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti menyanyi bersama, pembacaan puisi, hingga ramah tamah antaranggota. Tak ketinggalan penanaman tanaman langka Yogyakarta, yaitu sawo kecik (Manilkara kauki). Momentum ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus sarana memperkuat kebersamaan di kalangan lansia.
Baca Juga: Raihaanun Jadi Tumbal Kanibalisme Arifin Putra di Film Horor 'Labinak: Mereka Ada di Sini'
Ketua Paguyuban Lansia 'Among Yuswa', Sutarno, menuturkan bahwa kegiatan upacara bendera sudah menjadi agenda rutin setiap tahun. "Sejak awal berdiri, setiap tanggal 17 Agustus kami selalu melaksanakan upacara," ujarnya. Turut mendampingi Djarot Harsojo sebagai ketua penyelenggara acara.
Selain upacara, lanjut Sutarno, paguyuban juga menggelar berbagai kegiatan menyambut kemerdekaan, antara lain lomba paduan suara antarkelompok, pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas Depok, serta kegiatan olahraga rutin. "Untuk tasyakuran, kami memilih pagi hari setelah upacara karena mayoritas anggota sudah sepuh, sehingga sulit jika harus malam hari saat tirakatan," tambahnya.
Paguyuban 'Among Yuswa' didirikan sekitar 23 tahun lalu dengan 172 anggota awal. Seiring waktu, sekitar 70 anggota telah wafat. Kini tersisa sekitar 100 orang, dengan 70-80 di antaranya masih aktif. Meski terbagi dalam dua wilayah kapanewon, Depok dan Ngaglik, paguyuban ini tetap bersatu dalam semangat kebersamaan.
Baca Juga: 1.619 Mahasiswa Baru Ramaikan PKKMB Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY 2025
Sutarno berharap kegiatan ini bisa terus menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga lansia sekaligus sarana untuk beraktivitas sehat dan bermanfaat. "Kami juga berharap pemerintah dapat memberikan dukungan sarana prasarana agar kegiatan lansia bisa lebih berkembang," katanya.
Sementara itu, Ahmad Bachtiar, salah satu pendiri paguyuban, mengenang awal terbentuknya organisasi ini pada Januari 2002, setahun setelah ia pensiun. "Paguyuban ini berawal dari gagasan sederhana untuk mewadahi para lansia agar tetap sehat, aktif, dan bahagia. Dari sinilah tercipta ruang silaturahmi lintas latar belakang," tuturnya yang kini berusia 85 tahun.
Bachtiar menekankan bahwa Among Yuswa bukan sekadar wadah lansia, melainkan juga sarana menumbuhkan semangat nasionalisme dan religiusitas. "Kami berdiri atas dasar Pancasila, persatuan, dan semangat kebangsaan. Ke depan, kami tengah mengupayakan legalitas akta pendirian agar bisa menjalin kerja sama formal dengan berbagai pihak," pungkasnya. (Dev)