sleman

Tri Hartati Jalani Operasi Payudara dengan Tenang Berkat Perlindungan JKN

Kamis, 18 September 2025 | 17:25 WIB
Tri Hartati saat menjalani rawat inap. (Atiek Widyastuti)

KRjogja.com - Keputusan Tri Hartati (32), warga Girirupo RT 5/RW 32, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, untuk memeriksakan benjolan di payudaranya menjadi langkah penting bagi kesehatan dirinya. Benjolan itu pertama kali ia rasakan sejak proses menyusui anak keduanya, Albiansyah Rayyan Nur Ramadhan, yang lahir pada tahun 2022.

Ketika itu dia langsung sampaikan ke tenaga kesehatan. Namun dikatakan kalau itu benjolan yang biasa muncul saat proses menyusui. Dan sebagian besar ibu menyusui akan merasakan hal yang sama.

Karena dia dapat informasi jika itu hal yang wajar, maka itu dia lalui selama dua tahun proses menyusui anak keduanya. Hingga selesai menyusui, dia merasakan benjolannya masih ada. Hal itu membuatnya tidak tenang, sehingga memutuskan untuk periksa.

“Baru sekitar seminggu terakhir, saya kepikiran terus. Meski tidak sakit. Tapi saya merasa kalau harus periksa. Periksa ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit untuk tindakan lebih lanjut,” katanya, saat ditemui.

Meski harus menjalani operasi, Tri mengaku tidak khawatir. Terutama dari segi biaya. Karena dia telah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dia jadi peserta JKN dari segmen peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas dua bersama kedua anaknya. Sedangkan suaminya, Widodo jadi peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) sejak sebelum menikah.

Selama lima tahun terakhir jadi peserta JKN, Tri telah dua kali menggunakannya untuk tindakan besar. Selain operasi payudara, juga untuk melahirkan anak keduanya melalui bedah caesar.

Sedangkan waktu kelahiran anak pertamanya, Anindita Naray Lestari Pramitha, 2019 lalu, dia belum terdaftar sebagai peserta JKN. Bahkan belum memiliki asuransi kesehatan apapun.

"Waktu itu bayar sendiri. Karena operasi habisnya sekitar Rp 8 jutaan. Setelah itu baru daftar JKN. Dan kelahiran anak kedua dari pemeriksaan kehamilan sampai melahirkan sudah menggunakan JKN," jelasnya.

Tidak dipungkiri, Tri merasakan lebih ringan setelah jadi peserta JKN. Apalagi dari awal pemeriksaaan kehamilan hingga melahirkan semuanya sudah tercover JKN. Apalagi lahirannya juga harus caesar.

Menjalani dua kali operasi caesar sebagai pasien umum dan JKN di rumah sakit yang sama, Tri mengaku tidak ada perbedaan pelayanan. Baik dari fasilitas rumah sakit, makan hingga tenaga kesehatannya.

"Sama saja. Tidak ada perbedaan pelayanan. Baik dari fasilitas kamar, makan hingga petugas medisnya. Semuanya sama. Bedanya cuma pas lahiran anak pertama bayar sendiri. Lahiran anak kedua sudah pakai JKN. Itu saja. Selebihnya sama," jelasnya.

Makanya untuk operasi benjolan payudara dia saat ini juga di rumah sakit yang sama dengan dia melahirkan kedua anaknya. Selain itu, dia juga kenal baik dengan dokter yang menanganinya karena tetangga di tempat tinggalnya.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB