sleman

Komisi V DPR RI Tinjau BBPPMT Yogyakarta, Program Alumni Transmigran Penggerak Diperkenalkan 2026

Kamis, 25 September 2025 | 21:10 WIB
Komisi V berfoto bersama di BBPPMT Yogyakarta. (Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BBPPMT) Yogyakarta Kamis (25/9/2025). Kunjungan tersebut bertujuan mengevaluasi progres, tantangan, serta arah kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi di Indonesia.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw, menyampaikan harapannya terkait berdirinya Kementerian Transmigrasi yang kini menjadi lembaga mandiri. Menurutnya, hal ini menjadi peluang agar program transmigrasi berjalan lebih baik dan mandiri dibandingkan sebelumnya yang masih satu atap dengan Kementerian Desa.

"Kami hadir di sini untuk melihat langsung apa yang sudah dilakukan oleh mitra kami dari teman-teman Transmigrasi. Dengan berdirinya kementerian ini, kami berharap Transmigrasi bisa lebih mandiri dan berjalan lebih baik," ungkap Robert.

Baca Juga: Diduga Korupsi Bandwidth Internet, Mantan Kadis Kominfo Sleman Ditahan Kejati DIY

Robert juga mengapresiasi visi-misi Menteri Transmigrasi yang dinilai jelas dan sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa konsep transmigrasi kini telah berubah fokus menjadi pemberdayaan masyarakat.

"Dulu, transmigrasi sering dianggap sekadar pemindahan orang ke daerah lain dan kadang menjadi beban. Kini, dengan visi baru, sebelum diberangkatkan, para transmigran sudah diberikan pelatihan untuk memastikan mereka lebih siap," sambungnya.

Ia menambahkan, kawasan transmigrasi ke depan harus menjadi kawasan produktif yang mampu mengangkat potensi daerah dan tidak lagi menjadi perkampungan kumuh. Robert mengusulkan pembentukan badan atau koperasi pengelola kawasan transmigrasi agar menjadi aset bersama, bukan milik perorangan.

Baca Juga: Razzi Taruna Kaget Lihat Chemistry Ze Valente dan Pulga Vidal di PSIM

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Sigit Mustofa Nurudin, menegaskan peran BBPPMT Yogyakarta sebagai pusat pelatihan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi. BBPPMT Yogyakarta yang berdiri sejak 1979 memiliki luas 22.309 meter persegi dengan kebun pelatihan seluas 14.702 meter persegi.

"Balai ini merupakan salah satu dari empat balai utama yang mendukung pengembangan 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia," tandasnya.

Anggota Komisi V DPR RI asli Sleman, Danang Wicaksana Sulistya, memberikan apresiasi atas kunjungan tersebut namun mengingatkan masih ada persoalan yang harus diselesaikan. Ia menyoroti kondisi balai pelatihan yang kurang terawat sekaligus mengingatkan adanya masalah lahan transmigrasi, khususnya di Konawe, yang belum tuntas melibatkan warga Sleman.

Baca Juga: Kemendikdasmen Catat Program Prioritas Pendidikan 2025 yang Berdampak Langsung ke Masyarakat

"Masih ada sejumlah fasilitas pelatihan yang belum optimal, dan ada persoalan lahan di Konawe yang sebagian berada di kawasan hutan sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Kami berharap masalah ini bisa dikawal serius oleh pemerintah pusat dan daerah," tandas Danang.

Dalam momen itu, Kepala BBPPMT Yogyakarta, Tunggak Santoso, menyambut baik kunjungan ini sebagai momentum untuk perbaikan sarana dan prasarana. Ia menyampaikan tiga poin utama hasil kunjungan tersebut, yaitu peningkatan pendampingan alumni transmigran melalui program Transmigran Penggerak yang akan mulai diinisiasi pada 2026, perbaikan sarana-prasarana balai yang sedang dilakukan bertahap dengan anggaran tambahan, serta harapan agar inovasi dan teknologi yang dikembangkan di BBPPMT dapat diterapkan langsung di kawasan transmigrasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB