KRJOGJA.com, YOGYA - Alat inkubator untuk perawatan intensif hewan kesayangan, Inkupets dikembangkan lima mahasiswa UGM lintas disiplin ilmu yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI). Inkupets bakal memudahkan pekerjaan tenaga medis hewan.
"Hadir sebagai inkubator cerdas berbasis Internet of Things (IoT). Inkupets diintegrasikan dengan aplikasi mobile untuk meningkatkan efisiensi penggunaan,” ujar Ketua Tim PKM-KI Zidan Az Zulfa (Elektronika dan Instrumentasi 2023) kepada KRJogja.com, Kamis (9/10) sore.
Bersama anggota tim lainnya Lukas Ivander Mario Andrean (Kedokteran Hewan 2022), Marsha Paramitha Susanto (Kimia 2023), Vytis Rabbani Rex (Elektronika dan Instrumentasi 2023), dan Ata Beckham De Porras (Teknologi Rekayasa Elektro 2023), Tim PKM-KI didampingi oleh Mokhammad Fajar Pradipta SSi MEng.
“Saat ini pemenuhan produk tersebut di Indonesia didominasi oleh impor yang menyebabkan harganya menjadi lebih mahal dan sulit dijangkau. Kalaupun harga terjangkau, tetapi fiturnya terbatas sehingga tidak mendukung untuk digunakan perawatan intensif hewan kesayangan, Ide tim PKM-KI UGM memberikan solusi," paparnya.
Lukas Ivander menambahkan, Inkupets dilengkapi sistem monitoring pemeriksaan kesehatan yang mampu memantau kondisi hewan di dalam inkubator sehingga dapat memudahkan pekerjaan tenaga medis hewan dalam memantau kondisi hewan pasiennya. "Terdapat fitur pendukung seperti nebulizer, pengaturan cahaya, sistem sirkulasi, dan disinfeksi yang memastikan hewan dapat nyaman dalam ruang inkubator," terang Lukas.
Sementara Dosen Pendamping Tim PKM-KI Inkupets UGM, Mokhammad Fajar Pradipta SSi MEng. berharap alat ini dapat diproduksi secara massal "Diharapkan sebagai loncatan perkembangan teknologi veteriner di Indonesia," tandasnya. (Vin)