SLEMAN (KRJogja.com) – Sebuah buku berjudul “Teladan dari Rumah Ulama” yang mengupas kehidupan pasangan ulama KH Wahid Hasyim dan Nyai Solihah resmi diluncurkan melalui kegiatan bedah buku di Pondok Pesantren Minggir Sleman, Selasa (21/10/2025). Buku ini berisi catatan pribadi yang ditulis oleh dr KH Umar Wahid, salah satu putra dari tokoh besar Nahdlatul Ulama itu.
Kegiatan peluncuran buku yang digelar di aula utama pesantren asuhan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) tersebut dihadiri para santri, akademisi, serta keluarga besar Bani Wahid.
Dalam sambutannya, Gus Muwafiq menilai buku tersebut sangat inspiratif dan relevan bagi generasi muda. Buku ini menggambarkan kehidupan rumah ulama yang melahirkan figur-figur pemimpin bangsa seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dan tokoh-tokoh lainnya.
Catatan Pribadi Putra Ulama Besar
Penulis buku, dr KH Umar Wahid, kini berusia 80 tahun. Ia menjelaskan, ide penulisan muncul ketika dirinya menjadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa–Hendrar Prihadi pada Pilkada Jawa Tengah 2024. Dalam perjalanan kampanye di berbagai daerah, ia banyak berdialog dengan para kiai yang mengingatkan kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan ayahandanya, KH Wahid Hasyim, Menteri Agama pertama Republik Indonesia.
Umar menuturkan, rumah yang dimaksud dalam judul buku adalah rumah keluarga di Jalan Tjokroaminoto (dulu Jalan Jawa) dan Jalan Taman Matraman Barat No. 8 Jakarta (kini Jalan Taman Amir Hamzah). Di rumah itulah, sang ayah dan ibu mendidik enam anaknya dengan disiplin, cinta ilmu, dan tanggung jawab sosial.
“Bapak wafat di usia 39 tahun, sedangkan Ibu baru 31 tahun dan harus membesarkan kami yang masih kecil-kecil. Setelah tidak menjadi Menteri, kami pun harus keluar dari rumah dinas dan hidup sederhana,” kenangnya.
Kisah Gus Dur hingga Hasyim Wahid
Buku setebal 168 halaman ini terdiri atas 15 bab, memuat kisah mulai dari perjuangan Nyai Solihah, masa kecil keluarga di Jombang, hingga perjalanan Gus Dur menjadi presiden. Lima anak KH Wahid Hasyim — Gus Dur, Ny Aisyah Hamid Baidlowi, Nyai Lilil Chadijah Wahid, Gus Sholah, dan KH Hasyim Wahid (Gus Im) — masing-masing digambarkan dengan karakter dan perannya yang khas.
Editor buku, Dr Imam Anshori Shaleh, menyebut proses penyuntingan berjalan mudah karena kedekatannya dengan keluarga Bani Wahid. “Saya hanya menjahit agar alur cerita mengalir alami. Buku ini ditulis dengan gaya bertutur agar pembaca merasakan kedekatan emosional dari kisah nyata di dalamnya,” ujarnya.
Buku ini tidak hanya mengajak pembaca mengenal sosok KH Wahid Hasyim dan Nyai Solihah dari sisi sejarah, tetapi juga meneladani nilai-nilai keluarga, etika, dan semangat pengabdian yang relevan untuk konteks kehidupan modern. (Obi)