sleman

Dara Ayu Dukung IKM Sleman Naik Kelas

Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:05 WIB
Dara Ayu Suharto SH, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sleman.

KRjogja.com, SLEMAN – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sleman, Dara Ayu Suharto SH, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kemajuan pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayahnya agar mampu menembus pasar ritel modern dan naik kelas. Mengingat banyak IKM memiliki potensi besar, tetapi terkendala dalam hal pemasaran, kemasan, dan izin edar produk.

Salah satunya untuk mendukung IKM naik kelas, Dara sapaan akrabnya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman menjembatani antara pelaku UKM dengan pihak toko modern. Dalam business matching ini, menghadirkan PT Indomarco Prismatama. Tujuannya untuk mengkurasi produk-produk IKM agar masuk ke toko jejaring Indomaret.

“Tujuannya, agar pelaku usaha lokal dapat memahami standar dan peluang distribusi produk mereka di jaringan ritel yang lebih luas,” kata Dara Ayu.
Dara Ayu menjelaskan, selama beberapa tahun terakhir dirinya aktif melakukan pendampingan terhadap pelaku IKM di wilayah Mlati dan Gamping, terutama yang bergerak di sektor kuliner, kerajinan, dan produk olahan khas Sleman. Ia menyebut banyak IKM memiliki potensi besar, tetapi terkendala dalam hal pemasaran, kemasan, dan izin edar produk.

“Komitmen saya jelas, mendukung penuh agar IKM Sleman naik kelas. Mereka perlu pendampingan, pelatihan, bahkan sekolah agar bisa memiliki branding produk yang menarik dan berkualitas,” ungkap Dara Ayu.

Politisi muda dari Partai Gerindra itu menilai, untuk dapat masuk ke pasar modern, produk IKM harus memenuhi sejumlah syarat dasar, mulai dari izin edar (PIRT, BPOM, halal), kemasan yang profesional, hingga standar kualitas yang konsisten. Ia mencontohkan, produk lokal seperti Kopi Soji asal Ambarketawang kini mulai dikenal luas setelah mendapat pembinaan dari pihaknya.

“Kopi Soji itu luar biasa. Rasanya enak sekali, tidak kalah dengan produk impor. Kami bantu promosi di media sosial, memperbaiki kemasan, dan menguatkan citra produknya agar punya daya saing tinggi. Sekarang sudah mulai dikenal bahkan di luar Sleman,” ujar Dara, yang juga dikenal aktif turun langsung ke lapangan menemui pelaku usaha kecil.

Menurutnya, tugas wakil rakyat bukan hanya menyusun regulasi, tetapi juga membuka akses pasar dan memperluas jaringan kemitraan. Karena itu, ia bersama Komisi B DPRD Sleman terus berkoordinasi dengan dinas terkait serta pihak swasta untuk memfasilitasi pelaku IKM agar mampu masuk ke jaringan ritel besar.

Kolaborasi dengan Toko Modern
Dari pihak ritel, Tri Aji, Supervisor Specialist UMKM Yogyakarta PT Indomarco Prismatama, menegaskan bahwa minimarket modern memiliki kewajiban untuk bermitra dengan pelaku IKM sesuai regulasi pemerintah. Melalui kegiatan ini, pihaknya melakukan kurasi produk, pelatihan kualitas dan kemasan, serta pendampingan agar produk lokal memenuhi standar penjualan di toko modern.

“Untuk IKM, kami berikan jalur khusus yang lebih mudah daripada jalur umum. Kami bantu dari sisi kurasi, kualitas, kemasan, hingga pemenuhan izin edar. Produk yang lolos kurasi akan mulai dijual di toko-toko wilayah Sleman, dan bila berhasil, bisa diperluas ke jaringan kami di 630 gerai di DIY dan Jawa Tengah,” terang Tri Aji.
Ia menambahkan, banyak pelaku IKM gagal bertahan di pasar modern karena kurang memahami pentingnya kontinuitas suplai, penentuan harga yang rasional, dan konsistensi kualitas. Oleh karena itu, Indomaret siap mendampingi agar IKM tidak hanya bisa masuk ke rak toko, tetapi juga bertahan lama di pasar.

“Kami tidak hanya membeli produk, tapi juga membina. IKM yang mau belajar dan terbuka untuk ditingkatkan, peluangnya besar untuk berkembang,” imbuhnya.

Peran Pemerintah Daerah

Sementara itu, Kabid Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, S.Sos., M.Si., menyambut positif langkah kolaboratif tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari business matching antara pelaku IKM dengan pihak toko modern, yang selama ini menjadi tantangan utama dalam rantai pemasaran produk lokal.

“Dari total sekitar 105 ribu UMKM di Sleman, yang berhasil masuk ke jaringan toko modern masih di bawah 5 persen. Itu artinya, masih ada peluang besar untuk ditingkatkan. Melalui pertemuan seperti ini, kami ingin memperluas jejaring dan membuka akses pasar bagi IKM,” jelas Kurnia.

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB