SLEMAN (KRJogja.com) – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi tuan rumah Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XX dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XVI pada 12–17 November 2025. Ajang teknik sipil nasional tersebut menghadirkan 34 tim dari 24 perguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI ini menjadi wadah bergengsi bagi mahasiswa teknik sipil untuk menunjukkan kemampuan rekayasa struktur, kreativitas, serta inovasi berkelanjutan.
Menristek Apresiasi UNY
Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi RI Prof. Brian Yuliarto membuka kegiatan secara daring pada Jumat (14/11/2025). Ia menekankan pentingnya rancangan struktur yang efisien dan ramah lingkungan.
“Tema besar KJI dan KBGI menekankan pentingnya rancangan struktur yang efisien, ramah lingkungan, kokoh, dan berkelanjutan sebagai pilar menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Menurut Brian, kompetisi ini bukan sekadar lomba, tetapi juga ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk melatih kemampuan inovatif, kolaboratif, serta berpikir solutif.
UNY Tegaskan Komitmen Pendidikan Teknik Berbasis Praktik
Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UNY, Prof. Guntur, menegaskan bahwa kegiatan nasional ini sejalan dengan komitmen UNY dalam memperkuat pendidikan teknik berbasis praktik.
“Kompetisi KJI–KBGI bukan hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi juga kerja sama tim, pemecahan masalah, serta kepekaan terhadap isu-isu teknis di lapangan. Proses untuk sampai di babak final bukan sesuatu yang mudah,” ungkapnya mewakili Rektor UNY.
Diikuti Ribuan Peserta
Ketua Panitia KJI dan KBGI UNY, Dr. Ir. Faqih Ma’arif, menjelaskan bahwa kompetisi tahun ini terdiri dari empat kategori:
10 tim Jembatan Model Pelengkung
8 tim Jembatan Model Rangka Baja
8 tim Bangunan Gedung Baja