Krjogja.com - SLEMAN - Sebanyak 26 peserta didik Budi Mulia Dua (BMD) Culinary School telah menyelesaikan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2025 Tahap IV (Platinum) selama 44 hari untuk jenis keterampilan jasa usaha makanan 'bakery & street food'.
Para lulusan tersebut telah dibekali berbagai keterampilan seperti manajemen usaha kuliner, manajemen keuangan, pemasaran secara online maupun offline, hingga teknik memotret produk. Dengan demikian, para peserta diharapkan dapat menjadi pengusaha muda yang sukses di bidang kuliner dan turut mendongkrak perekonomian daerah.
Baca Juga: Garudayaksa FC, Tampil Superior di Championship, Begini Cerita DWS yang Jadi Pembina Klub
Pimpinan LKP BMD Culinary School, Ani Syafaatun, mengatakan bahwa program PKW Platinum ini berasal dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen RI.
"Program PKW Platinum ini di seluruh Indonesia hanya ada empat, salah satunya di Yogyakarta. Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari upaya meningkatkan kompetensi adik-adik di bidang kuliner," katanya dalam acara Penutupan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2025 Tahap IV (Platinum) di Kampus BMD Culinary School, Sleman, Rabu (10/12/2025).
Menurut Ani, para peserta telah melalui pendidikan yang cukup panjang. Pihaknya melibatkan pakar dan praktisi, seperti pengusaha kuliner Shinta Catering, untuk memotivasi para peserta.
Baca Juga: Musrenbang TJSP 2026 dan TJSP Award 2025 Dorong Kolaborasi Pembangunan Daerah
"Kami juga mendorong agar para peserta nantinya tergabung di Sibakul, aplikasi milik Pemda DIY, dengan tujuan agar dapat mengakses berbagai program untuk UMKM," ujarnya.
Listiana Rahmawati dari Dinas Pendidikan Sleman, mengapresiasi LKP BMD Culinary School yang terus melahirkan pemuda yang konsisten di bidang kuliner. Pihaknya terus mendorong lahirnya para pengusaha muda sehingga pemerintah bersama mitra, termasuk LKP BMD, dapat memfasilitasi, membimbing, dan memberikan bekal kepada para pemuda yang terpilih.
"Para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu dan keterampilan di bidang kuliner, tetapi juga memperoleh bantuan peralatan untuk produksi dan berjualan sesuai standar sebagai awal permodalan mereka dalam mengembangkan bisnis," tegasnya. (Dev)