Krjogja.com - YOGYA - Sri Purnomo, mantan Bupati Sleman menjalani sidang perdana atas kasus korupsi dana hibah pariwisata di Pn Yogyakarta, Kamis (18/12/2025). Kuasa hukum Sri Purnomo, menegaskan bahwa dana hibah pariwisata yang kini menjadi pokok perkara telah disalurkan dan dimanfaatkan oleh pelaku sektor pariwisata di Sleman.
Ia menyebut persoalan yang diperdebatkan berada pada penafsiran kebijakan, bukan pada dugaan hilangnya uang negara. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rizal usai sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Baca Juga: Fadli Zon Tanggapi Konflik Internal Keraton Solo: Kita Tidak Berharap Kejadian seperti di Masa Lalu!
Ia menegaskan kehadiran kliennya di persidangan merupakan bentuk penghormatan terhadap proses hukum. "Sejak awal klien kami kooperatif dan percaya bahwa seluruh fakta akan diuji secara adil di pengadilan," ungkapnya usai sidang.
Rizal menegaskan tidak ada aliran dana hibah ke rekening pribadi Sri Purnomo. Ia juga memastikan tidak ada pengayaan diri maupun penambahan aset pribadi yang berkaitan dengan kebijakan hibah tersebut.
Baca Juga: Dirut KAI Pimpin Apel Pasukan di Daop 6, Pastikan Kesiapan Personel Hadapi Liburan Natal Tahun Baru
Menurutnya, dana hibah disalurkan kepada pihak-pihak di sektor pariwisata yang pada masa pandemi mengalami tekanan berat, termasuk pelaku usaha dan kelompok penerima di daerah. "Dana itu ada, tersalurkan, dan digunakan. Yang dipersoalkan adalah soal peruntukan dan tafsir kebijakan, bukan dana yang menguap," tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kebijakan tersebut diambil dalam kondisi darurat pandemi, ketikasektor pariwisata Sleman menjadi salah satu yang paling terdampak dan membutuhkan intervensi cepat dari pemerintah daerah.
Pihak kuasa hukum menyatakan akan menanggapi seluruh dakwaan melalui proses persidangan dan memilih tidak membangun perdebatan di luar ruang hukum.
"Kami berharap masyarakat Sleman dapat melihat perkara ini secara jernih dan menghormati asas praduga tak bersalah," pungkas Rizal. (Fxh)