Berawal Dari Mbecak, Warjiyo Sukses Ekspor Furniture Kayu Bekas

Photo Author
- Jumat, 15 Juli 2016 | 14:11 WIB

BANTUL (Krjogja.com) - Sektor industri kreatif khususnya bidang furniture di wilayah yogyakarta cukup bergairah seiring semakin banyaknya wisatawan luar daerah dan mancanegara yang berkunjung dikota ini. Siapa sangka furniture yogyakarta khususnya olahan dari bahan bekas ternyata juga mampu menembus pasar mancanegara.

Salah satu furniture ekspor di yogyakarta terdapat di wilayah suko, seloharjo pundong bantul. Lokasi usaha milik bapak haji warjiyo ini cukup jauh dari pusat kota dan berada diwilayah perbukitan berbeda dengan showroom furniture kebanyakan yang berada di tengah kota.

Warjiyo menceritakan usaha furniture olahan bahan bekas ini berawal pada tahun sembilanpuluh tiga saat dirinya menjadi tukang becak diwilayah kampung bule di prawirotaman yogyakarta. Kebiasaan membelanjakan barang kerajinan pesanan wisatawan yang dibawanya membuat warjiyo akhirnya memutuskan memproduksi barang kerajinan hingga furniture saat ini.

“Berawal dari situ, saya jadi tahu minat pasar luar negeri terhadap barang kerajinan lokal. Akhirnya saya memutuskan memproduksi sendiri barang furniture dan saya pasarkan sendiri,” katanya kepada KRjogja.com belum lama ini.

Saat ini furniture bikinan Warjiyo sudah merambah mulai negara Perancis, Inggris, Australia dan Asia. Beberapa diantaranya adalah pembeli atau buyer tetap yang menjadi langganan tetap Warjiyo mengekspor barang furniture setiap bulannya.

Warjiyo menyampaikan pasar luar negeri justru menyukai furniture produksinya yang berasal dari olahan barang bekas dengan mempertahankan cat asli. Beragam jenis furniture seperti meja, rak, pintu, hingga meja tv dibuat dengan memanfaatkan bahan katu bekas bongkaran dari rumah lawas atau perahu.


“Orang bule itu justru lebih menyukai barang kerajinan yang apa adanya, bahkan cat nya saja dicari yang masih asli tanpa modifikasi. Maka dari itu barang furniture saya justru banyak berasal dari kayu bekas seperti perahu ataupun rumah lawas,” tambahnya.

Kayu lawas yang berasal dari wilayah jawa timur ini tahap pertama diproses menjadi bahan baku terlebih dahulu. Dalam proses ini kayu dipotong, dibentuk sesuai ukuran dan dihaluskan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB
X