sosok-pemikiran

Pahami Perilaku Anak, Orangtua Wajib ‘Berdamai’ dengan Diri Sendiri

Sabtu, 9 Maret 2019 | 10:06 WIB
Sekartaji Ayuwangi Purbaputri.

SLEMAN, KRJOGJA.com - Orangtua tentunya ingin anaknya kelak menjadi seseorang yang sukses dan berhasil dalam segala bidang prestasi maupun karir. Tak jarang ayah maupun ibu mengarahkan anaknya untuk menjadai seseorang yang diingankannya, walaupun sebenarnya hal itu tak dikehendaki oleh si anak. Sikap orangtua yang terkesan memaksa tersebut ternyata tidak baik bagi perkembangan buah hati dan justru bisa merugikan anak.

Permasalahan itulah yang coba diurai Sekartaji Ayuwangi Purbapuri, seorang ahli terapi dari Yogyakarta yang juga pendiri rumah kasih Sekartaji Ayuwangi. Arta, begitu ia akrab disapa mencoba membedah lebih dalam tentang kesehatan mental seluruh anggota keluarga untuk menciptakan sebuah hubungan positif.

Arta mengaku selama ini banyak menemui persoalan dimana orangtua datang untuk melakukan psikoterapi dan meminta penyembuhan kondisi anak yang stres. Menurutnya kondisi tersebut yang perlu diubah terlebih dahulu adalah perilaku orangtua terhadap anak sehingga tak membuat anak menjadi semakin tertekan.

“Begitu banyak pengalaman sebagai psikoterapi, orangtua datang kepada pihak ketiga untuk menyembuhkan kondisi anak yang sudah stres atau meminta agar anak diubah perilakunya seperti orangtua inginkan. Namun, menurut saya sebaik-baiknya supporting system itu anak, bukan orang lain. Oleh karena itu, orangtua yang harus diperbaiki dulu,” ungkapnya saat berbincang kepada KRJOGJA.com, Sabtu (09/03/2019).

Kondisi lebih parah bahkan kerap kali dijumpai Arta dimana kemudian Rupiah berbicara. Orangtua tak lagi hirau dan berpikir semua hal bisa diselesaikan dengan lembaran uang.

“Kita kerap menemui, kalimat berapa pun biayanya yang penting anak saya bisa seperti ini. Saya sampaikan bahwa masalahnya bukan uang namun seharusnya orangtua yang memegang peran penting sebagai supporting system,” sambungnya.

Arta lantas memperkenalkan sebuah terapi yang diberinama Swakasih. Dalam terapi tersebut, bukan lagi anak yang dibahas, namun peran orangtua yang harus diajak mengenali diri sendiri.

Halaman:

Tags

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB