Kisah lainnya yang menunjukan bahwa dongeng dapat mengubah pola pikir seseorang adalah kisah penduduk Pulau Simeulue saat terjadi Tsunami Aceh tahun 2004. Saat itu jumlah populasi penduduk Pulau Simeulue sebanyak 78.000 jiwa.
Setelah terjadi Tsunami dinyatakan hanya ada 7 korban jiwa di Pulau Simeulue. Ternyata, fakta menarik dibalik sedikitnya korban jiwa yang ada adalah keberadaan dongeng turun temurun dari nenek moyang mereka berjudul “Smong.â€
Dalam dongeng yang dibawakan dengan irama dan melodi yang indah, sehingga mudah melekat dalam benak anak – anak hingga orang dewasa. Dongeng ini berisi kisah kebijakan lokal nenek moyang yang menghormati dan mengamati gejala alam. Sehingga ketika bencana terjadi semua warga berteriak “Smong†kemudian mereka berlari – lari ke dataran tinggi.
- Dongeng adalah Bahasa Tutur yang Paling Mudah di Ingat
Paman Gery bertanya kepada peserta “Siapa yang masih ingat guru SDnya dulu?.†Beberapa peserta kemudian mengacungkan tangan dan menyebutkan nama gurunya. Kemudian Paman Gery mengatakan, bahwa kebanyakan anak – anak maupun orang dewasa mengingat guru mereka yang pandai bertutur kata atau pandai mendongeng.
Bukan guru mereka yang menyebutkan persamaan dari rumus matematika dll. Banyak dari penonton kemudian terangguk – angguk menunjukkan persetujuan dengan kalimat Paman Gery.
Bahkan sebenarnya, di luar negeri sudah ada metode yang menerapkan dongeng dalam menyampaikan materi berupa Matematik, Fisika, bahkan pelajaran Biologi. Sayangnya di Indonesia, metode ini belum banyak ditemui. Namun, bagi guru – guru yang tertarik dengan metode ini, Rona menyarankan ada beberapa buku terjemahan yang menerangkan metode ini.