sosok-pemikiran

Atap Senja, Perjuangkan Pendidikan Bocah Bantaran Kali di Yogyakarta

Senin, 15 Oktober 2018 | 08:18 WIB

“Beberapa kali sih, tiba-tiba anak di suruh pulang, saya pikir itu biasa, tapi minggu depan dan seterusnya sudah ndak pernah gabung lagi,” tutur Nindiah Kusuma yang sudah dua tahun menjadi relawan.

Heru Purnama, salah seorang warga Badran menambahkan bahwa lingkungan cukup terbantu dengan adanya kegiatan positif Atap Senja. Ia juga membenarkan bahwa perhatian masyarakat sekitar tentang pendidikan masih kurang.

“Adanya kegiatan ini cukup membantu mengontrol jam belajar masyarakat yang sudah di tetapkan tiap malam, namun memang masih ada banyak masyarakat yang belum mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Kondisi ekonomi cukup mempengaruhi kesadaran tentang pentingnya pendidikan,” jelasnya yang pernah menjadi ketua RT setempat.

Aral terbesar justru datang dari dalam tubuh Atap Senja Sendiri, kerap kali relawan mundur di tengah jalan. Sumber daya manusia menjadi tantangan terbesar Atap Senja sejak awal berdiri. Komunitas ini membuka pendaftaran relawan tiap jeda semester untuk menambah amunisi.

“Pernah suatu saat saya hanya berdua dengan rekan saya, mengajar di empat titik Badran dalam semalam. Saya maklumi karena kegiatan ini berat, memang hanya yang memiliki niat kuat dan konsisten yang dapat bertahan,” timpal Via Annisa lagi.

Perihal dana untuk melangsungkan kegiatan, Atap Senja masih mengandalkan dana swadaya dari anggota untuk memutar roda kegiatan. Hingga saat ini cara itu dirasa masih baik agar komunitas ini tetap independen dan tak dicampuri kepentingan dari berbagai pihak.

Terkini, ada 84 relawan setelah pembukaan pendaftaran pada bulan Agustus 2018 lalu. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dari yang pernah ada. Mayoritas relawan merupakan Mahasiswa UPN Yogyakarta, dan beberapa kampus lain seperti UIN Sunan Kalijaga, UNY, Sanatha Dharma, dan Akprind Yogyakarta. (Hammam Izzuddin)

Halaman:

Tags

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB