SELASA, 3 Mei 2016. Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) tampak tenang seperti biasanya. Beberapa mahasiswa lalu-lalang menggunakan kendaraan masing-masing. Namun, ada pula yang berjalan kaki. Sebagian dari mereka tergesa mengejar kelas kuliah, sebagian lainnya santai mengobrol dengan kelompoknya.
Pemandangan itu seakan nyaris berbeda dengan sehari sebelumnya, saat kampus kerakyatan tersebut menggelar aksi demonstrasi. Sejak Senin (2/5) pagi, sekelompok mahasiswa membawa arak-arakan aspirasinya menuju balairung. Menuntut penolakan kenaikan UKT dan beberapa tuntutan lain.
Tak terkecuali, mereka yang berkumpul dari Jalan Kayu Putih, di sebelah utara Sekolah Vokasi UGM. Aksi yang kemudian menjadi headline dan cover foto beberapa media massa, termasuk Kedaulatan Rakyat pada Selasa (03/05/2016).
Disini, Wikan Sakarinto yang masih menjabat sebagai Wakil Direktur Kemahasiswaan dan Akademik SV UGM mau tak mau harus terlibat. Menjembatani aspirasi sembari mengingatkan para mahasiswa yang melakukan corat-coret spanduk.
"Tentu waktu itu merasa kecewa. Karena ditengah upaya ita membangun repurtasi, demonstrasi ini kembali terjadi. Tapi disinilah peran Vokasi UGM untuk putar otak menjembatani aspirasi para warganya," ungkap Wikan.
Kini, Vokasi telah memiliki mekanisme hearing penyampaian aspirasi yang digelar rutin. Kanal aspirasi lewat website UGM maupun secara langsung ke Dekanat juga terbuka bagi siapa saja yang ingin urun rembug.
"Termasuk saya terbuka atas segala masukan. Saya juga doyan instagramman kan, bisa kontak saya kapan saja," ungkapnya yang memang gemar membuat status motivasi ataupun video informasi di beragam media sosial pribadinya.
Salah satu video yang sedang dibuat ketika reporter KRjogja.com menemui Wikan di ruangannya, adalah video tentang tips dan trik presentasi.