sosok-pemikiran

Wikan Sakarinto Rela Terbangun Tiap Malam Demi Jadi Admin Twitter

Selasa, 13 Juni 2017 | 00:38 WIB

JIKA fakultas lain telah menerima banyak bantuan dari pemerintah maupun mitra sponsor, berbeda dengan Sekolah Vokasi UGM. Semuanya dimulai dari nol, termasuk dalam hal pengadaan furniture perlengkapan kuliah.

Tantangan tersebut tak membuat Wikan Sakarinto dan SV UGM menyerah. Direktur vokasi yang kemudian berlanjut estafet kepada M Arrofiq PhD, lalu Hotma Prawoto MT, memberi amanah kepada Wikan menjadi Wakil Direktur (Wadir) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM. Ragam gebrakan muncul dari kepercayaan yang diamanahkan padanya pada Juli 2012 tersebut.

Jika para pejabat kampus yang baru dilantik kerap menandai masa jabatannya dengan gebrakan kebijakan, Wikan tidak hanya melakukan itu. Hal monumental yang ia lakukan di hari pertama menjadi wakil direktur adalah membuka handphone, lalu mendaftarkan email baru untuk vokasi. Tak lama, akun twitter vokasi UGM (@SV_UGM) mengudara dan menjadi gaya baru publikasi dunia akademik pada khalayak umum.

"Waktu itu saya sendiri yang jadi adminnya. Tiap malam medsosan begitu. Waktu itu masih jarang lho kampus medsosan," ungkapnya.

Dengan pembawaan jiwa muda dan keakraban yang kerap ia tunjukkan pada mahasiswa, ia bisa begitu luwes bercakap-cakap di Twitter. Nyaris tiap malam, ia aktif menginfokan lewat twitter apa-apa saja yang ada di Vokasi UGM dengan bahasa anak muda. Termasuk, meminta follow back dari akun-akun lain guna menambah jangkauan tweet, melontarkan meme dan humor, serta menanggapi mention pertanyaan masyarakat atau aspirasi mahasiswa.

"Dan waktu itu semua saya promosi bangun dari nol. Karena waktu itu, saya belum punya tim humas untuk media sosial," kenangnya bangga. Kini, media sosial Vokasi menjadi salah satu akun yang paling banyak diikuti se-UGM. Jumlah engagement atas masing-masing posting pun tinggi akibat responsifitas tim Humas serta keluaran konten yang tetap dipertahankan merangkul anak muda.

Berbasis pada misi membangkitkan kembali kepercayaan diri dan repurtasi SV, Wikan juga muncul dengan aturan tegas kepada mahasiswa di bidang akademik. Dengan punishment yang ketat dan diterapkan secara penuh, sembari memberikan reward pada mereka yang berprestasi.

Jika pada 2012 Vokasi UGM hanya mengirimkan lima mahasiswa ke luar negeri, 2014 dengan kerjasama yang terus dilangsungkan, Wikan bisa mengirim 200 mahasiswa sekaligus.

Halaman:

Tags

Terkini

Maria Stephanie dan Pangan Lokal

Senin, 1 Juni 2020 | 14:11 WIB

Warga Jogonalan Ciptakan Motor dan Sepeda dari Kayu

Sabtu, 23 Februari 2019 | 00:15 WIB

Aika Ingin Jadi Pendongeng dan Pendiri Cagar Alam

Sabtu, 22 Desember 2018 | 13:15 WIB

Perjuangan Relawan UGM Pulihkan Senyum Warga Lombok

Sabtu, 27 Oktober 2018 | 01:10 WIB

Irul, Majukan Dusun dengan Jualan 'Online'

Kamis, 11 Oktober 2018 | 19:30 WIB