Setiap kali Rochmat membersihkan pekarangan, Rochmat selalu menemukan alpukat matang yang jatuh dari pohon di pekarangan tersebut. Rochmat yang merasa sayang apabila buah tersebut disapu begitu saja memakannya dengan lahap setiap pagi saat membersihkan pekarangan.
Pernah suatu ketika, karena Rochmat terlalu banyak memakan buah alpukat, perutnya menjadi mencret dan harus istirahat di rumah selama beberapa waktu. "Pohon besar sekali buahnya banyak. Makan alpukat dikasih gula setiap hari luar biasa nikmatnya," ujar Rochmat menceritakan masa lalunya.
Pada semester kedua, Rochmat pindah dari rumah tuan putri menuju ke asrama IKIP Bandung. Tidak perlunya Rochmat membeli makan karena sudah disediakan secara gratis oleh asrama dan keinginannya untuk tinggal bersama teman-teman IKIP menjadi alasan Rochmat pindah. Di asrama, Rochmat Wahab terpilih menjadi ketua asrama. (Ilham Dary Athallah)
Karena kecakapannya, Rochmat Wahab terpilih sebagai perwakilan mahasiswa yang menghadap Presiden Soeharto. Sebuah tugas yang banyak mendapat cibiran kawan-kawannya mengingat presiden saat itu mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Kisah Selanjutnya : Dicibir Temannya, Rochmat Wahab Serahkan Pemikiran Mahasiswa ke Soeharto