MAHASISWA D3 Ilmu Komputer UGM ini sehari-hari beraktivitas di atas kursi roda. Karena penyakit langka, hanya telapak tangan dan kaki saja yang bisa digerakan. Namun, anak muda ini bukan tipe orang yang mudah menyerah.
Namanya Muhammad Fahmi Husein (19) mahasiswa D3 Ilmu Komputer UGM angkatan 2016, akrab dipanggil Fahmi. Lelaki kelahiran Sleman 18 Mei 1997 membagi kisah hidupnya kepada Krjogja.com di kediamannya, Turi, Sleman akhir pekan lalu.
Fahmi mengalami kondisi kesehatan yang amat jarang ada yakni Duchenne Muscular Dystrophy (DMD). “Saya ingat dulu waktu kelas satu SD masih bisa lari-lari. Masih bisa main seperti anak-anak lainnya. Tetapi lama-lama saya semakin nggak bisa lari, mulai sering jatuh, bahkan lama-lama untuk jalanpun susah. Sekarang, yang bisa bebas saya gerakkin ya telapak tangan dan kaki saja,†katanya kepada KRjogja.com.
Kondisi Fahmi ini disebabkan oleh kurangnya Dystophrin, protein yang berperan untuk pertumbuhan dan integrasi otot. Membuat kondisi perkembangan otot tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Pengidap MD mengalami degenerasi otot yang terus menerus.
“Saya jadi sering dibully. Pernah suatu ketika ada kejadian yang membuat saya trauma. Itu terjadi waktu saya kelas lima SD. Saya dijatuhkan sama teman, ditunggu berdiri terus dijatuhkan lagi buat mainan,†kenang Muhammad Fahmi Husein. Lulus dari SD Muhammadiyah Pakem, putra dari pasangan Murtandlo dan Anik Marwati ini lantas melanjutkan sekolah ke SMP Muhammadiyah Turi.
Memasuki bangku SMP Fahmi sudah tidak dapat berjalan lagi. Harus memakai kursi roda untuk beraktivitas sehari-hari. Hal ini kemudian membuatnya minder sehingga memutuskan untuk tidak sekolah selama setahun. (Lintang Fajar Nugrahani)
Sempat lama vakum merasakan bangku sekolah semasa SMP karena minder, Muhammad Fahmi Husein tidak tinggal diam di rumah. Ia aktif mengikuti lomba dan kegiatan di luar sekolah. Pada satu titik, kepercayaan dirinya tumbuh. Baca kisah selanjutnya : Fahmi, Kursi Roda Tak Menghilangkan Cita-citanya Jadi Programmer