BOB - IFC World Bank Kolaborasi, Latih Gaet Investor 6 Kabupaten Penyanyga

Photo Author
- Sabtu, 11 Maret 2023 | 11:39 WIB
BOB kerjasama dengan World Bank latih 6 wilayah penyangga.
BOB kerjasama dengan World Bank latih 6 wilayah penyangga.

Krjogja.com - YOGYA - Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan pelatihan promosi investasi, bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC), World Bank Group. Pelatihan diikuti enam kabupaten penyangga zona otorita BOB. Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur (BOB) Bisma Jatmika mengatakan pentingnya pelatihan bagaimana cara menarik investor luar negeri.


"Produk wisata maupun ekraf sebaik apa pun kalau tidak dipresentasikan dengan baik, tidak akan menjual dan menarik para investor," ungkapnya dalam rilis yang diterima KRjogja.com, Sabtu (11/03/2023).


Enam kabupaten yang mendapatkan pelatihan ialah oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dari Jawa Tengah, Magelang, Kota Magelang, Purworejo, Kulonprogo, dan Pemda DIY. Selain itu kegiatan juga merupakan salah peningkatan kapasitas di internal pegawai BOB. Sejumlah materi penting diberikan, diantaranya cara melakukan presentasi dengan baik, bagaimana cara menjawab pertanyaan investor, menghandle pertanyaan dengan tepat dan penguasaan materi.


[crosslink_1]


"Investor asing tidak suka bertele-tele. Penguasaan materi dan penyampaian yang lugas dan tepat menjadi poin plus dalam menggait investor. Intinya singkat, padat, dan mengena," sambungnya lagi.


Lebih lanjut Bisma mengatakan pentingnya kajian destinasi maupun produk wisata sebelum dipaparkan di depan investor. Di antaranya menurut dia yang perlu dipersiapkan adalah perijinan dari DPMPTSP, masalah kendala lahan, hingga regulasi.


"Paling penting, baik kabupaten kota harus menyiapkan promosi investasinya agar dapat menelaah potensi produk masing-masing," lanjutnya lagi.


Pada kesempatan tersebut juga disampaikan sejumlah cara dan upaya bagaimana membentuk UMKM digital pichtec, pengembangan SDM hingga peningkatan kualitas produk lokal. Selain itu juga bagaimana cara menyuguhkan produk lokal saat pertemuan dengan investor agak lebih akrab dan mendapat perhatian khusus.


"Kita juga harus melihat situasi dan kondisi calon investor. Kebutuhan mereka apa saja dan bisnis plan mereka apa saja. Karena kita juga tidak boleh asal menerima investor. Harus memiliki visi dan misi yang selaras dengan kebutuhan kita,'' jelasnya.


Pada sharing session kali ini juga dilakukan diskusi dan saling memberi masukan antar peserta. Termasuk update perkembangan dari masing-masing daerah PTSP dan kendala-kendala investasi yang dialami. Selain itu juga mengenai progres tentang investasi yang telah dilakukan. Menurut Bisma, produk yang bisa dipromosikan bukan hanya kawasan industri yg sudah ada. Namun bisa dengan memperbarui atau menciptakan kawasan baru. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X