Raker 2022 PDM Kota Yogya: Realisasikan Program Pilihan dan Sukses Muktamar Muhammadiyah

Photo Author
- Minggu, 16 Januari 2022 | 14:27 WIB
Drs H Akhid Widi Rahmanto (tengah) saat membuka Raker Tahun 2022 PDM Kota Yogyakarta. (foto: jayadi kastari)
Drs H Akhid Widi Rahmanto (tengah) saat membuka Raker Tahun 2022 PDM Kota Yogyakarta. (foto: jayadi kastari)

YOGYA, KRJOGJA.com - Dalam Rapat Kerja (Raker) Tahun 2022, Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta perpanjangan ini punya tugas utama yakni Sukses Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan merealisasikan program pilihan.

Demikian diungkapkan Drs H Akhid Widi Rahmanto, Ketua PDM Kota Yogyakarta saat membuka Rapat Kerja (Raker) Tahun 2022 di Aula PDM Kota Yogyakarta, Jalan Sultan Agung 14, Minggu (16/01/2022).

Menurut Akhid Widi Rahmanto, program pilihan ini dibuat  kepengurusan PDM Kota Yogyakarta diperpanjang karena Muswil, Musda dan Muktamar Muhammadiyah ditunda adanya pandemi Covid-19. "Selama pandemi ada program yang belum terealisasi dari lembaga dan majelis di PDM Kota Yogya," ujarnya sambil menyebutkan PDM Kota Yogya memiliki 19 lembaga dan majelis.

Dijelaskan Akhid Widi Rahmanto, dalam Raker 2022 PDM Kota Yogyakarta, dilakukan pleno, presentasi program umum, pembahasan, pengesahan dari majelis serta lembaga.

Lembaga dan majelis itu antara lain, Tarjih, Tabligh, Dikdasmen, LP2, Lazis, MPK, MPKU, MEK, MWK, LPCR, MHH, LHKP, MLH, MPI, LSBO, LPPK, LPB. Selain itu penjelasan Syiar Milad Muhammadiyah dan Syiar Muktamar  Muhammadiyah ke-48.

Pemaparan disampaikan H Moeh Muzani, Badrudin ARK, H Aris Madani, H Sigit Haryo Yudanto, H Nur Ahmad Ghojali, H Suparto, Abdul Latief Baedhowi, H Heniy Astiyanto, H Ashad Kusuma Dj, HS Giyok Sutanto.

Disebutkan Akhid Widi Rahmanto,  ada 19 majelis dan lembaga. Dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Pendidikan memang paling nampak di Persyarikatan Muhammadiyah dan tengah-tengah masyarakat. Dalam Raker ini, soal kurikulum menjadi pembahasan serius, termasuk program Merdeka Belajar. "Program Merdeka Belajar, Muhammadiyah punya peluang soal karakter anak - siswa, Al Islam dan Kemuhammadiyahan, hanya saja dengan catatan, harus menguasai kurikulum," katanya.

Disinggung soal adanya program P3K dari pemetintah, PDM Kota Yogyakarta 'kehilangan' sekitar 50 guru SD, SMP, SMA sederajat. "Ada 50 guru Muhammadiyah yang lolos program itu. PDM Kota Yogya masih termasuk aman, dibanding Pimpinan Daerah Muhamadiyah Kabupaten di DIY, ada yang kehilangan 200-an guru Muhammadiyah lolos program P3K." tandasnya terus terang. (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X