“Kita sudah memasuki era digital, kami coba yang lebih inovatif, bisa ada bayangan betul dari berbagai sudut pandang melalui teknologi ini. Misalnya jantung bisa diangkat kemudian dilepas bagian-bagiannya dan dikupas tuntas melalui VR. Bagaimana di lihat dari atas, bawah, samping sehingga mahasiswa memahami lebih detail. Harapannya mahasiswa semakin mudah dan inovatif secara detail,†pungkasnya lagi.
Arutala sebagai perusahaan pengembang teknologi imersif di Indonesia tertarik untuk menginisiasi sebuah program untuk mengajak masyarakat melihat lebih luas baik dari sisi inovasi dan potensi lintas industri. “Inovasi yang dihasilkan dari kolaborasi diharapkan membuka sebuah realitas baru dalam dunia pendidikan kesehatan melalui teknologi VR dan AR, serta membuka wawasan akan besarnya potensi dari teknologi VR dan AR terutama di bidang pendidikan kesehatan,†pungkas Indra Hariyadi, CEO Arutala. (Fxh)