Libur Lebaran, Pemda Harus Mampu Gaet Wisatawan Domestik

Photo Author
- Minggu, 18 April 2021 | 16:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Keputusan Pemerintah Pusat yang melarang mudik Lebaran 2021, namun membolehkan Pemerintah Daerah (Pemda) tetap membuka seluruh objek wisata merupakan kebijakan yang tepat dan memberikan harapan dapat memulihkan perekonomian masyarakat daerah.

Menurut Direktur Eksekutif Matapena Institute yang juga Pemerhati Pariwisata, Suraji MSi PhD, kebijakan Pemerintah Pusat tersebut harus direspons oleh Pemda secara cekatan dan cepat sambil segera menyusun strategi agar bisa menggaet wisatawan domestik atau lokal. Sehingga pada libur Lebaran nanti ada peningkatkan jumlah pengunjung ke kantong-kantong destinasi wisata.

"Pemerintah Pusat telah memberikan kebijakan yang tepat. Sekarang tinggal daerah merespons dengan baik agar libur Lebaran nanti tak sia-sia berlalu. Saya yakin masyarakat akan mencari tempat hiburan bersama keluarga di kantong-kantong wisata, dan ini harus betul-betul dimanfaatkan oleh pemda dan para pelaku wisata," ujar Suraji kepada wartawan di Yogya, Minggu (18/4/2021).

Menurut Doktor lulusan Universitas Malaysia Utara itu, pemda-pemda sangat berharap dan mengandalkan wisatawan domestik untuk memulihkan perekonomian dari pariwisata. Oleh karena itu diperlukan gagasan cemerlang agar pengunjung domestik bisa meningkat. Tentunya pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) harus tetap diperhatikan secara serius.

Suraji menyarankan agar pemda dan pelaku usaha merancang event-event menarik di kawasan wisata andalan baik berskala besar maupun kecil. Event yang digelar mulai dari pentas kesenian dan budaya lokal hingga bersifat nasional.

"Yang penting pengawasan prokes harus tetap dilakukan secara ketat oleh pemerintah bersama pelaku wisata. Ini kuncinya," kata Suraji.

Ia melanjutkan, event-event itu diharapkan bisa mendongkrak kedatangan wisatawan domestik. Meski jumlahnya tak banyak, wisatawan domestik kini menjadi penyumbang jumlah kunjungan selama pandemi Covid-19.

"Kalau mendongkrak seperti masa normal memang sih belum. Tapi itu bisa mendatangkan wisatawan 25 persen sampai 30 persen dari kondisi yang normal itu sudah cukup bagus," ujar dosen Administrasi Publik Universitas Hang Tuang Surabaya itu.

Ia mengatakan, kawasan wisata pantai masih menjadi primadona dengan jumlah kunjungan yang lebih tinggi dari destinasi wisata lainnya. Oleh karenya di wisata pantai dapat digelar event yang besar baik sisi jumlahnya maupun besar panggung.

"Di DIY ini wisata pantai mulai dari Gunungkidul, Bantul sampai kawasan pantai Kulonprogo hingga saat ini tetap menjadi primadoma. Pada hari-hari libur atau akhir pekan tetap ramai dikunjungi, meski masa pandemi Covid-19," tegas Suraji.

Yogyakarta, lanjut Suraji, memiliki banyak destinasi wisata andalan lain. Selain pantai, ada Kraton, wisata pegunungan, sungai, gunung purba, pusat-kuliner, kerajinan dan lain-lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X