Mengungkap Misteri Jatidiri Nyi Roro Kidul

Photo Author
- Selasa, 17 Maret 2020 | 21:33 WIB

KEBERADAAN Pantai Selatan tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Jawa, khususnya Yogya. Berbagai cerita yang selalu menyertainya seakan menambah panjang misteri pantai di selatan pulau Jawa tersebut yang tak pernah terungkap. Mitos larangan bepakaian warna hijau, banyaknya korban terseret ombak hingga adanya hubungan Pantai Selatan dengan Kraton Yogyakarta menjadi bagian cerita tanpa akhir Pantai Selatan.

Bicara soal Pantai Selatan pasti akan dilekatkan dengan sosok Nyi Roro Kidul yang tak lain dipercaya sebagai ratu gaib penguasa tempat tersebut. Paras cantiknya terkadang digambarkan sebagai sosok jahat yang siap meminta korban siapapun pelangar pantangan di Pantai Selatan, namun ada pula anggapan meyakini Nyi Roro Kidul merupakan penguasa gaib yang siap mengayomi tanah Jawa terlebih Yogya dengan bala kekuatannya.

Banyak versi yang menerangkan tentang jati diri sang ratu. Ada yang mengatakan jika Nyi Roro Kidul merupakan keturunan keturunan Raja Airlangga dari Kahuripan hingga dengan Raja Kediri Jayabaya. Terdengar pula cerita Nyi Roro Kidul merupakan putri mahkota dari Kerajaan Galuh yang pernah hidup pada abad 13.

Namun yang paling santer dipercaya Nyi Roro Kidul merupakan puteri dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Raja bernama Raja Prabu Siliwangi memiliki banyak anak, salah satunya bernama Putri Kandita yang sangat cantik jelita mewarisi memiliki sifat ayahnya yang bijaksana.

Prabu Siliwangi sangat menyayangi Putri Kandita dan saat Putri Kandita beranjak dewasa ia menjadi pewaris tunggal Kerajaan Pakuan Pajajaran. Namun keputusan Prabu Siliwangi itu ditentang oleh anak maupun selir lainnya.

Hingga pada suatu hari para selir dan anak-anak Prabu Siliwangi berkumpul untuk menyusun rencana guna menyingkirkan Putri Kandita. Seorang penyihir sakti ilmu hitam pun dilibatkan untuk mengeluarkan Putri Kandita dari istana Pakuan Pajajaran.

Akibat sihir tersebut Putri Kandita menderita kusta dan tubuhnya dipenuhi dengan borok yang mengeluarkan bau busuk. Prabu Siliwangi merasa sedih dengan sakit yang diderita anak kesayangannya itu. Tabib istana dilibatkan, namun tak ada satu pun yang berhasil menghilangkan sihir jahat tersebut.

Suatu hari para selir dan anak-anak mereka datang menemui dan menghasut Prabu Siliwangi. Mereka mengatakan jika penyakit Putri Kandita berbahaya dan bisa menular kepada sang raja, Siasat jahat ini menyarankan agar Prabu Siliwangi mengusur Putri Kandita dari Pakuan Pajajaran.

Awalnya Prabu Siliwangi menolak, namun denang berbagai pertimbangan akhirnya ia menyetujuinya. Tanpa sepengetahuan ternyata Putri Kandita mendengar pembicaraan tersebut. Ia sangat sedihdak kecewa hingga akhirnya melarikan diri dari istana.

Berhari-hari ia berjalan menjauh dari istana hingga sampailah di pesisir pantai selatan Jawa. Saat lelah menghampiri, Putri Kandita memutuskan untuk tidur di atas batu karang dan ditengah lelapnya ia bermimpi mendengar sebuah suara gaib yang menyuruhnya menceburkan diri ke laut agar penyakitnya dapat sembuh.

Putri Kandita yang terkejut dengan itu akhirnya terbangun. Ia meyakini suara gaib tadi merupakan wangsit yang harus dilaksanakan demi kesembuhan dirinya. Tanpa ragu ia menuju menerjang ombak Pantai Selatandan seketika borok di kulitnya hilang.

Kesembuhan Putri Kandita tidak membuatnya kembali ke Pakuan Pajajaran. Ia lebih memilih tetap tinggal dan menetap di Pantai Selatan dan hidup bersama dengan penduduk sekitar yang bekerja sebagai nelayan tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X