Lepaskan Ego Sektoral, Informasi ke Publik Harus Sepemahaman

Photo Author
- Rabu, 9 Oktober 2019 | 19:06 WIB
Prof Dr Widodo Muktiyo
Prof Dr Widodo Muktiyo

YOGYA, KRJOGJA.com - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Prof. Dr. Widodo Muktiyo menekankan kepada Humas Kementerian/ Lembaga untuk memanfaatkan sekaligus mewaspadai perkembangan teknologi. 

Di Era 4.0 ini, katanya, Humas harus berani melakukan terobosan, inovasi dan cara baru dalam menyikapi suatu permasalahan. “Sebagaimana arahan umum Presiden, kita harus melepaskan ego sektoral, fokus di impact dan outcome. Bukan lagi hanya proses dan output,” ujar Widodo saat membuka Forum Tematik Bakohumas Kementerian Koperasi dan UKM, di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta, Rabu (9/10).

Menurutnya konten diseminasi yang memuat isu-isu sektoral maupun lintas sektoral, khususnya Program Prioritas Pemerintah yang dibuat oleh institusi terkait dan/atau melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika agar informasi yang disampaikan oleh Pemerintah kepada publik satu pemahaman.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pelaku koperasi dan UKM harus mampu menangkap perkembangan jaman. Penetrasi pengguna internet di Indonesia yang sangat masif sejatinya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing.

"Saat ini keberadaan internet telah mengubah perilaku masyarakat baik dalam bekerja, berkomunikasi maupun dalam berbelanja. Kehadiran teknologi dan semakin maraknya e-commerce dapat dijadikan alat bantu untuk menerapkan strategi efisiensi usaha serta meningkatnya daya saing," katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM juga melaksanakan Reformasi Koperasi melalui tahapan Reorientasi, Rehabilitasi dan Pengembangan. Melalui tahapan tersebut, koperasi dituntut untuk tidak sekedar besar dari sisi kuantitas, namun harus berkualitas.

"Dengan demikian koperasi dapat tumbuh menjadi koperasi yang sehat, kuat dan mampu bersaing dengan sektor usaha lainnya," ujar Sri Nurkyatsiwi.

Terkait dengan kondisi koperasi di tanah air, Pengamat Koperasi Suroto menyatakan bahwa dalam kontribusi bisnisnya, didominasi usaha simpan dan pinjam hiingga kurang lebih 90 persen. Sedangkan koperasi di sektor riil kurang berkembang, serta kehilangan dinamisasi dan sindrom ketergantungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X