Oknum Guru Penendang Siswa Mengaku Khilaf

Photo Author
- Kamis, 21 Maret 2019 | 12:57 WIB
Jajaran Forpi Yogyakarta saat mendengarkan penjelasan dari oknum guru dan kepala sekolah perihal kasus kekerasan terhadap siswa yang terjadi kemarin. (Foto : Evi Nur Afiah)
Jajaran Forpi Yogyakarta saat mendengarkan penjelasan dari oknum guru dan kepala sekolah perihal kasus kekerasan terhadap siswa yang terjadi kemarin. (Foto : Evi Nur Afiah)

YOGYA, KRJOGJA.com - Oknum guru salah satu SMP negeri di Kota Yogyakarta yang melakukan tindak kekerasan terhadap salah seorang siswa saat berada di lingkungan sekolah, Rabu (20/03/2019) kemarin mengaku khilaf atas perbuatanya. Namun demikian ia menyatakan tindakan yang diberikan kepada siswa beinisial AA tersebut tak sekeras seperti yang heboh diberitakan media massa.

Oknum guru yang diketahui sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan ini mengungkapkan tugasnya yakni membina tata tertib, termasuk menerapkan pembinaan ahlak dan pembinaan perilaku kepada para siswa. "Mungkin saya kemarin sedikit khilaf sampai menendang pantat siswa tersebut," ungkapnya saat Forum Pemantau Independen (Forpi) Yoyakarta mendatangi sekolah tersebut guna meminta keterangan perilah langsung kejadian itu, Kamis (21/03/2019).

Dengan didampingi kepala sekolah, oknum guru ini mengungkapkan kejadian yang bermula ketika para siswa terlambat masuk sekolah tersebut. Pagi hari itu ada sekitar 25 siswa yang terlambat, termasuk salah seorang diantaranya yakni AA.

Sebelumnya para siswa yang terlambat masih diberikan kesempatan masuk sampai lagu kebangsaan diputar. "Karena lagu Indonesia Raya sudah diputar, saya mendapatkan 25 siswa yang telat pada hari Rabu termasuk siswa AA," lanjutnya.

Sebelum memberi hukuman kepada para siswa yang terlambat, oknum guru ini menyampaikan pesan pembinaan kepada siswa agar tidak kembali terlambat masuk sekolah. Setelah itu ia menanyakan satu-persatu kepada siswa apa ada yang sakit pada hari tersebut agar nantinya hukumannya tidak diberikan kepada murid yang sakit.

Saat itu AA mengacungkan tangan dan mengatakan jika kondisinya sedang sakit dan merasa pusing. Karena tidak yakin dengan apa yang dikatakan muridnya itu, oknum guru ini sekali lagi menanyakan kembali kepada AA.

"Saya tanya kamu beneran pusing, kok mukamu tidak pucat? Saat ditanya dan setiap dikasih nasihat, siswa AA ini jawabanya seperti ngejek dan mancing-mancing emosi guru. Ia juga jawabnya sambil ketawa-tawa," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X