Awalnya, meninggalnya korban pada Sabtu (09/02/2019) pekan lalu, sebagai akibat operasi cesar setelah korban melahirkan anak pertamanya. Warga tidak berpikir jauh, meski beberapa tetangga sempat mendengar terjadi pertengkaran sebelum korban meninggal.
Kepala Desa Lambangan Kecamatan Undaan, Masijan mengatakan, sebagian besar warga berpikir positif terkait kematian korban yang baru saja melahirkan. Apalagi korban langsung dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu Kudus untuk dimakamkan. “Kami baru tahu sekarang kalau kematian korban diduga tidak wajar,†ujarnya, Sabtu (16/02/2019) malam.
Sebelum korban meninggal Sabtu pagi, salah seorang tetangga mendengar orang berteriak minta tolong. Saksi pertama memberitahu ke tetangga lain, kemudian mendatangi rumah dan melihat korban sudah meninggal di ruang tengah.
Warga Klaten Mulai Resah, Berharap Jalan Tol Tak Menggusur Pemukiman
Sebagian warga Klaten mulai khawatir tempat tinggalnya akan tergusur proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogya. Mereka mempertanyakan dan meminta agar pemerintah segera sosialisasi peta lokasi mana saja yang akan terkena proyek tersebut.
“Saling pada bertanya, khawatir nanti jangan-jangan rumahnya kena, terus bagaimana. Misal desa terbelah jalan tol, orangtua dan saudara terpisah. Kalau mau ketemu harus muter jauh. Jalan tol memang bagus, tapi jangan menggusur pemukiman, misal dibuat tol jalan layang,†kata Sofyan salah seorang warga Prambanan kepada KRJOGJA.com, Minggu (10/2/2019).
Hal senada juga dikatakan beberapa warga lain. Mereka berharap jalan tol dibuat jalur jalan layang, sehingga tidak perlu menggusur pemukiman warga. Dengan demikian tidak berdampak pada kondisi sosial budaya masyarakat.
Free Fall di Prancis, Nyawa Danrem 074/Warastratama 'Diujung Tanduk'