Komandan Korem (Danrem) 074 /Warastratama Kolonel Rafael Granada Baay memiliki pengalaman berkesan tentang keunggulan pasukan elite Indonesia dibanding pasukan sejenis di luar negeri khususnya pasukan khusus Perancis yang disebut GIGN (Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale). Ternyata saat bertugas di Detasemen Intelijen (Denintel) Komando Pasukan Khusus (Kopassus ) Rafael yang saat itu berpangkat Letnan Kolonel (Letkol) nyaris gugur dalam tugas.
"Ada satu pengalaman yang membuat nyawa saya diujung tanduk. Bukan di medan perang, melainkan saat terjun bebas atau free fall," terang Rafael saat  silaturahmi dengan wartawan di Markas Korem 074/ Warastratama, Jumat (15/2/2019).
Waktu itu, lanjut Rafael, Satuan Kopassus mendatangi undangan dari negara Prancis. Rafael yang kala itu berpangkat Letnan Kolonel atau melati dua sempat terkejut karena dijemput oleh petinggi GIGN, seorang jendral bintang dua. Menurutnya, belum pernah ada delegasi tamu berpangkat Letkol (waktu itu) dijemput seorang Jendral bintang dua di negara Perancis itu.
"Maksimal setingkat Kolonel untuk menjemput Letkol. Nah, waktu itu saya dijemput seorang bintang dua langsung. Banyak, perwira di Perancis yang heran kepada saya waktu itu. Kenapa, seorang Letkol dijemput perwira bintang dua," kata Rafael.Â
Ratusan Santri dan Kiai Geruduk Rumah Dinas Bupati
Dianggap sebagai biang kemaksiatan, sekitar 500 santri dari pondok pesantren (PP) dan sejumlah kiai di Kabupaten Purworejo menggrudug rumah dinas (Rumdis) bupati di Jalan Dr Setiyabudi Purworejo. Mereka menuntut agar tempat karaoke yang kini mulai merebak di Purworejo ditutup.
“Tempat itu merupakan biang kemaksiatan. Kami tidak ingin masyarakat Purworejo mentalnya rusak. Jika pemerintah tidak bisa menutup kami akan bergerak,†kata Pengasuh PP Daruttauhid Kedungsari KH Thorfur Mawardi, Kamis (14/02/2019).