"Kereta kedua atau pendamping ini berganti tiap tahunnya dan dipilih yang posisinya tidak terlalu jauh dari kereta utama," sebut Roto Diwiryo.
Sebelumnya, ratusan warga yang juga berasal dari luar Yogyakarta sudah memadati area Museum Kareta Kraton Yogyakarta sejak pagi. Bahkan ada di antara pengunjung luar daerah sudah menginap di lokasi jamasan. Begitu Kanjeng Nyai Jimat dikeluarkan puluhan abdid alem dari tempat penyimpanannya, warga langsung merangsek untuk saling berebut air jamasan tersebut. (Feb)