SLEMAN, KRJOGJA.com - Perjuangan menjadi seorang atlet ternyata begitu berat dan melelahkan, bahkan tidak jarang menyakiti hati. Begitulah kiranya pengalaman yang dilalui Supriyono (52) warga asli Penumping Gowongan Lor Kota Yogyakarta yang kini berprofesi sebagai juru parkir sekaligus pelatih tinju.
Supri menceritakan, saat sebelum gantung sarung tinju ia sedang dalam kondisi puncak karena selalu mendapatkan medali ketika bertanding di sebuah kejuaraan. Juara-juara nasional seperti Ramses Nainggolan dan Pujo Ardianto pun sempat dikalahkan oleh Supri yang kini hanya tinggal menyisakan sepenggal cerita manis.
Tidak ada harga medali emas yang kini mencapai ratusan juta bahkan miliar Rupiah. Tidak ada publikasi besar-besaran yang begitu masif seperti media sosial saat ini. Hanya sedikit foto pudar ditemani piala usang yang bisa dilihat dari seorang Supriyono.
Supriyono, Atlet Tinju Yogya yang Dipaksa Pensiun Dini..Ini Kisahnya
“Ya hanya itu saja, sekarang bisanya diceritakan ke anak didik agar memotivasi mereka bahwa harus berprestasi dan berbuat terbaik. Kondisi saat ini sudah sangat jauh lebih baik daripada dulu, seharusnya bisa berprestasi lebih,†imbuhnya tersenyum.
Meski begitu, kecintaan pada tinju dan tidak banyaknya pilihan hidup membuat Supri tetap menekuni olahraga tersebut sebagai pelatih. Ilmu dan kedisiplinan yang diterimanya dahulu tetap diamalkan untuk siapa saja yang ingin belajar.
“Sekarang bisanya membagi pengalaman ya selama masih kuat dilakukan. Semoga bisa membawa anak didik saya ke tingkat nasional syukur-syukur internasional,†pungkasnya tersenyum. (Fxh)