"kegiatan tersebut bertujuan mewariskan pengalaman perjuangan, rasa cinta tanah air, dan nilai juang para pahlawan. peserta diharapkan mampu mempelajari dan memaknai ilmu pengetahuan dan peran persandian dalam mempertahankan kemerdekaan sehingga dapat menumbuhkan nilai-nilai kejuangan dan patriotisme pada sesi ini," kata Kepala BSSN, Djoko Setiadi disela kegiatan.
Puncak Kegiatan MSCP 2018 adalah pagelaran seni budaya wayang kulit dengan menghadirkan dalang Ki Gebes Taat Sumbogo, seorang prajurit TNI AL yang kesehariannya berdinas di Lanal Yogyakarta. Pagelaran wayang kulit digelar di pelataran Museum Sandi, Kotabaru, Kota Yogyakarta, mengambil lakon “Pandawa Mbangun Pura Kencana†dengan dimeriahkan bintang tamu Dalijo.Â
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala BSSN, Jajaran pejabat pemerintah daerah, TNI dan Polri di Yogyakarta, kepala museum, tokoh masyarakat, dan warga sekitar museum.
Sekilas tentang Museum Sandi
Museum Sandi merupakan museum sejarah yang dikelola oleh Badan Siber dan Sandi Negara.
Museum Sandi kini menempati gedung bersejarah, Kantor Kementerian Luar Negeri pada kurun tahun 1947an ketika ibukota negara berada di Yogyakarta. Museum Sandi yang beralamat di jalan Faridan Muridan Noto 21 Kotabaru, Yogyakarta ini diresmikan oleh Kepala Lembaga Sandi Negara, Djoko Setiadi, bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Wakil Gubernur DIY, Paku Alam IX, pada tanggal 29 Januari 2014.Â
Museum Sandi menampilkan berbagai koleksi dan khazanah sejarah persandian dunia. Visi Museum Sandi adalah menjadi wahana sosialisasi ilmu dan peran persandian dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan bagi generasi muda dalam rangka menumbuhkembangkan nilai kejuangan dan patriotsme.