Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian ini mengungkapkan, tol tersebut akan melalui DIY khususnya Sleman sepanjang 10,7 km. Mayoritas melayang melewati sawah, permukiman dan Selokan Mataram sepanjang 5 km.
Pembangunan tol tersebut di DIY akan melayang dengan tinggi 9 meter supaya akses jalan antardesa tetap, dengan pintu masuk dari Ringroad Utara-Barat Sleman menuju Bawen. "Kami akan berbicara lebih lanjut dengan Gubernur Jateng, kemudian baru memfinalkan estimasi biaya yang dibutuhkan, terlebih untuk DIY mayoritas tol akan elevated," imbuh Wahyu.
Jalan Tol Mengikuti Selokan Mataram
KPPIP juga akan mendata estimasi anggaran untuk pembebasan lahan dan inventarisir bersama BPN karena berusaha seminimal mungkin untuk membebaskan lahan. Â Geometri tol tersebut pun akan disesuaikan dari sisi keamanan dan kenyamanan terpenuhi, semisal di DIY semaksimal mungkin mengikuti Selokan Mataram.
Sekda DIY Gatot Saptadi menyampaikan, hasil akhir mengenai trase tol tersebut sudah disepakati hampir 95 persen. Pembangunan jalan tol tersebut melayang supaya tidak banyak membebaskan lahan dan memotong permukiman, sehingga berdampak pada perekonomian.
"Sesuai arahan Gubernur DIY, Tol Yogya-Bawen tersebut elevated dan hanya sepanjang 10,7 km yang melintasi DIY. Masuknya dari Selokan Mataram di Trihanggo Sleman-Ringroad-Karangtalun (Magelang) dan seterusnya," tandasnya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyarankan agar Pemerintah Pusat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melibatkan Pemda hingga Pemerintah Desa (Pemdes) dalam rencana pembangunan tol tersebut.