Krjogja.com - YOGYA - Pemerintah berkomitmen untuk menekan angka stunting di tanah air. Saat ini angka stunting masih berada pada angka 21 persen. Ditargetkan pada tahun 2024 angka itu akan berkurang hingga 14 persen.
Upaya pemerintah untuk menekan angka stunting disambut positif oleh Komisi IX DPR RI. Para anggota dewan turun langsung di masyarakat untuk mengingatkan warga tentang pentingnya menekan angka stunting.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, Sukamto mengatakan stunting bukanlah penyakit. Stunting terjadi karena adanya kekurangan gizi sehingga menghambat petumbuhan dan perkembangan seorang balita.
Baca Juga: Cerita Anak KKN UGM Ditangisi Warga Desa di Wakatobi Saat Hendak Pulang
“Masih banyak ibu hamil yang tidak memperhatikan asupan gizi. Seorang ibu yang tidak memperhatikan gizi maka berpotensi melahirkan anak stunting,” ungkap Sukamto saat sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Pendopo Monumen Diponegoro Yogyakarta, Jumat (12/08/2023).
Aggota dewan dari Dapil DIY ini mengingatkan kepada ibu hamil untuk terus menjaga asupan gizi selama masa mengandung. Jangan sampai hanya karena malas mengkonsumsi makanan sehat namun nantinya akan melahirkan anak yang stunting.
Ia juga berpesan kepada ibu hamil untuk rajin memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan yang ada. Pemerintah telah menyediakan Puskesmas pada tiap kecamatan dengan memberikan layanan gratis guna menyehatkan masyarakat.
Baca Juga: Menjanjikan Lolos CPNS, Oknum Anggota Dewan Dipolisikan
Sukamto juga menyadari, pemenuhan gizi tak bisa lepas dari masalah ekonomi. Namun masih ada hal lain menurutnya yang bisa dilakukan agar gizi terpenuhi namun tetap tak membebani perekonomian keluarga.
“Tak semua keluarga bisa memenuhi empat sehat lima sempurna, tidak semua bisa membeli daging maupun susu. Yang bisa dilakukan cukup dengan teratur makan sayur dan buah, itu saya kira semua masyarakat bisa memenuhinya,” jelas Sukamto.
Dengan mengkonsumsi sayur dan buah secara teratur tentunya gizi masyarakat dapat terpenuhi. Tanaman sayur dan buah dapat dibudidayakan sendiri oleh masyarakat, hal ini sekaligus juga menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Alasan PWNU Tolak Lima Hari Sekolah di Madrasah
Ia berharap dengan usaha bersama ini maka program pemerintah untuk menekan angka stunting dapat terwujud. Hal ini penting guna membangun generasi bangsa yang sehat dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045. (*)