Berisiko Pensiun Dini, Cedera Atlet Ditangani Multidisiplin

Photo Author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 08:15 WIB

KRJOGJA.com, YOGYA - Berbagai resiko cedera bisa dialami atlet sehingga para pelatih perlu memahami tindakan preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang perlu dilakukan dengan multidisiplin ilmu. Bahkan Atlet Olimpiade menginvestasikan begitu banyak waktu dan tenaga sehingga cedera hampir tidak bisa dihindari.

"Atlet-atlet daerah dan pelatih penting dalam memahami dan mengatasi ambang rasa sakit atlet dan menerapkan ilmu olahraga dalam program pelatihan mereka. Cedera yang tidak ditangani baik bisa membuat atlet pensiun dini," tutur Ketua Komite Olahraga Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) Prof Dr H Djoko Pekik Irianto.MKes selaku Keynote Speach dalam Simposium Kesehatan bertajuk “Current Update On Sports Injury Symposium”, dalam rangkaian HUT ke 94, RS Panti Rapih, Sabtu (21/10).

Sebelumnya acara dibuka oleh Direktur Utama RS Panti Rapih drg V Triputro Nugroho MKes. Dirangkai Soft Opening Sport Injury Clinic RSPR oleh Profesor Dr H Djoko Pekik Irianto, M.Kes., dr. John Hartono, Sp.KFR, dan dr. Djati Prasodjo, Sp. Rad-KRI (Direktur Pelayanan Medis RS Panti Rapih.

Di depan 135 peserta di Auditorium Lantai 6 Gedung Rawat Jalan Terpadu RS Panti Rapih dan 75 peserta zoom, Djoko Pekik menyebutkan secara preventif dengan sport science termasuk menghindari latihan berlebihan. "Sedangkan tindakan kuratif mencakup pemberian pertolongan pertama segera jika terjadi cedera, serta secara rehabilitatif, pelatih diharapkan memahami manajemen cedera," tandasnya.

Baca Juga: Tes Ilusi Optik: Buktikan Kamu Jeli Dalam 7 Detik, Temukan Dadu diantara Kancing Ini

Simposium menghadirkan narasumber dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO (anggota Tim Medis Kontingen Olimpiade Indonesia), dr. Bambang Kisworo, Sp.OT.(K) (dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan rekontruksi dewasa/sendi panggul & lutut RS Panti Rapih), dan dr. Tedjo Rukmoyo, SpOT.(K) (dokter spesialis ortopedi & traumatologi konsultan RS Panti Rapih), serta dr. Amelia Kartika, Sp, KFR, (dokter spesialis kedokteran fisik rehabilitasi medik RS Panti Rapih)

"Penting mengatasi psikologis atlet yang tengah mengalami cedera, karena cedera dapat menjadi hambatan besar bagi kesuksesan mereka. Pendekatan multidisiplin dalam manajemen cedera," tegas dr Andi

Sedang dr. Bambang Kisworo menyebutkan pemulihan pasien dari cedera ACL dapat memakan waktu 6-12 bulan, dengan kemungkinan dilakukannya operasi revisi untuk mencegah cedera kembali. "Manajemen cedera yang efektif memerlukan kolaborasi erat antara atlet, pelatih, dan profesional kesehatan dari berbagai disiplin ilmu," jelasnya.

Kemudian dr. Tedjo menyoroti pentingnya pendekatan POLISI (Protect, Optimal, Loading, Ice, Compression, Elevation) dalam manajemen cedera. Diakhiri pemaparan dr. Amelia menyoroti “Update Rehabilitasi pada Cedera Olahraga”. "Rehabilitasi pasca cedera olahraga tidak lepas dari proses pemulihan jaringan sebagai respon alami tubuh. Adanya tim meliputi dokter spesialis kedokteran fisik rehabilitasi, fisioterapis sport, dokter ahli gizi dan psikolog jika diperlukan," jelasnya. (Vin)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X