Krjogja.com - YOGYA - RAPBD Kota Yogya tahun 2024 diproyeksikan mampu menembus angka Rp 2 triliun. Seiring dengan peningkatan belanja untuk kepentingan warga, Pemkot Yogya diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) tanpa harus membenani masyarakat.
Wakil Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Yogya Rifki Listianto SSi MSc, mendorong agar eksekutif semakin kreatif. Terutama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil pendapatan harus lebih inovatif dalam merencanakan program kegiatan. Harapannya agar pendapatan daerah bisa naik signifikan tanpa ada warga yang terbebani.
Baca Juga: ReJo Pro Gibran Gerilya di Jogja Pasang Baliho Raksasa di Banyak Titik Strategis
"Kalau hanya sekadar menaikkan pajak atau retribusi, kenaikan pendapatan pasti akan terjadi. Namun itu bukan prestasi OPD penghasil pendapatan. Yang kita butuhkan ialah inovasi kreativitas kegiatan untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan," ungkap Rifki yang menjabat Wakil Ketua Komisi B ini, Jumat (24/11/2023).
Menurutnya, kreativitas tersebut bisa dimulai dengan menggali kegiatan yang mampu didanai melalui alokasi danais dari Pemda DIY. Hal ini karena Kota Yogya merupakan penyangga Keistimewaan sekaligus ibukota provinsi. Sehingga semakin banyak kegiatan yang diusulkan melalui danais maka akan mengurangi beban APBD.
Selain itu, imbuh Rifki, kreativitas juga dibangun dengan menangkap peluang Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat. Terutama menyangkut kegiatan atau pembangunan di kawasan strategis yang mendukung target program nasional.
Baca Juga: Rektor-Rektor Kampus DIY Deklarasikan Netralitas Pemilu
Seperti saat merevitalisasi Pasar Prawirotaman maupun pembangunan Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) yang seluruhnya berasal dari DAK. "Untuk menangkap peluang dana dari pusat ini dibutuhkan kreativitas jajaran eksekutif. Kami di dewan siap melakukan advokasi," tandasnya.
Hal yang tidak kalah penting ialah pemberian reward bagi masyarakat yang sudah patuh dan tertib dalam membayar pajak maupun retribusi. Apresiasi tersebut juga bisa mendorong warga lainnya agar bersama-sama ikut terlibat dalam pembangunan. (Dhi)
