'Konser Perubahan', Gelorakan Keadilan Rakyat Melalui Budaya

Photo Author
- Sabtu, 25 November 2023 | 16:16 WIB
Para aktivis, pemaju budaya, akademisi, agamawan, politisi dan tokoh masyarakat bersatu menggelorakan perubahan.
Para aktivis, pemaju budaya, akademisi, agamawan, politisi dan tokoh masyarakat bersatu menggelorakan perubahan.

 

KRjogja.com YOGYA - Ratusan orang dari berbagai elemen menghadiri acara bertajuk 'Konser Perubahan' yang digelar di Kopi Lembah UGM Yogyakarta, Jumat (24/11/2023). Mereka terdiri, aktivis, seniman, budayawan, akademisi, politisi dan tokoh masyarakat yang menggelorakan semangat perubahan melalui budaya.

Salah satu pendukung acara, Hary Sutrasno menuturkan, konser perubahan ini dilatarbelakangi kecintaan terhadap Tanah Air, sekaligus keprihatinan, lantaran banyak hak-hak rakyat yang tidak dipenuhi oleh rezim penguasa saat ini. Oleh karena itu perlu ada sebuah gerakan rakyat yang menggelorakan perubahan agar keadilan terwujud, seperti cita-cita para pendiri bangsa.

"Adil itu kan memberikan sesuatu sesuai dengan haknya, dan selama ini hak-hak rakyat terutama masyarakat menengah ke bawah yang merupakan mayoritas tidak dipenuhi. Maka dari itu para kolega yang sebagian besar aktivis 1998 dan pemaju budaya menyuarakan semangat perubahan ini terus menggema ke seluruh Tanah Air," kata Hary kepada KR di sela acara.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, 445 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual

Konser Perubahan diawali orasi oleh Afnan Malay (aktivis 1998, pencipta Sumpah Mahasiswa) dilanjutkan orasi dari Untoro Hariadi (Aktivis dan pembina sekretariat kolaborasi Indonesia), pembacaan puisi, sajak antara lain oleh Yani Sapto Hudoyo, lagu-lagu salah satunya oleh John Tobing (pencipta lagu Darah Juang) dan doa oleh KH Abdul Muhaimin. Acara ditutup dengan pemukulan kentongan bersama, pemakaian janur kuning sebagai penanda semangat perubahan sampai terwujudnya keadilan rakyat.

Dalam orasinya Untoro Hariadi menyampaikan pemilu itu bukan agendanya para kandidat tetapi adalah agendanya rakyat. "Di pebruari 2024 pemerintah sudah waktunya diganti. Karena negara kita Res Republika, maka kepentingan umum yang wajib didahulukan, bukan seperti sekarang" demikian Untoro

Menurut Hary, Konser Perubahan diinisiasi oleh aktivis Afan Malay bersama relawan AB-Ningrat yang tergabung dalam Rumah Pergerakan Indonesia. Sebagai eksponen relawan, AB-Ningrat tidak memiliki hubungan struktural dengan salah satu Capres. "Kebetulan kami (relawan AB-Ningrat) punya kesamaan visi dengan pasangan Capres Anies Baswedan-Muhaimin (Amin) yang sama-sama ingin keadilan menjadi bagian dari pemerintahan di masa yang akan datang," ujar Hary yang sekaligus sebagai salah satu penasehat AB Ningrat.

Baca Juga: Nawawi Pomolango Jadi Ketua KPK Gantikan Firli Bahuri

Pada kegiatan ini memang terlihat pemandangan yang cukup unik, karena politisi yang hadir dan ikut menggemakan perubahan, kecuali berasal dari partai pengusung pasangan AMIN juga terlihat banyak kader dari partai Demokrat dan Golkar

Lebih lanjut dikatakan Hary Sutrasno, Konser Perubahan ini akan terus digelar di berbagai daerah untuk semakin menggelorakan semangat perubahan berbasis budaya. Melalui konser ini diharapkan terbentuk kesadaran masyarakat, bahwa mereka bukan hanya pemberi suara saat Pemilu, namun rakyat adalah pemilik kedaulatan yang sesungguhnya.

"Ketika rakyat memahami hak-haknya dan dengan adanya konstitusi, maka rakyat berani mengaktualisasikan. Di samping itu, dengan adanya pengawasan dari rakyat, maka pemerintahan akan berjalan dengan baik sehingga mampu menghadirkan keadilan bagi semua," pungkasnya.(Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X