KRjogja.com - YOGYA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, melakukan kampanye perdana di tempat yang terpisah, Selasa (28/11/2023). Ganjar melakukan kampanye pertamanya di Papua Selatan, tepatnya di Merauke. Sedangkan, Mahfud MD melakukan kampanye di Sabang, Aceh.
Meski di lokasi yang berbeda, namun acara kampanye yang dilakukan dalam waktu yang sama itu disiarkan secara live melalui video telekonferensi. Sehingga, keduanya bisa sama-sama mengikuti kegiatan kampanye meski di tempat berbeda yang digelar secara online dan offline.
Baca Juga: HUT Ke-52 KORPRI, ASN Boyolali Ucap Ikrar Netralitas ASN
Pengajar Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta, Assoc Prof Edwi Arief Sosiawan, mengatakan strategi kampanye perdana Ganjar-Mahfud yang dilakukan secara online dan offline di tempat yang berbeda sangat menarik. Kata dia, ini efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas, khususnya bagi generasi Z dan Y.
“Bagi para generasi Z dan Y tentunya akan jadi alat exposure yang kuat untuk menarik dukungan,” kata Edwi saat dihubungi, Selasa (28/11/2023).
Baca Juga: Tiga Hari Mendatang, DIY Berpotensi Hujan Deras
Ia mengatakan, kampanye yang dilakukan secara daring akan menjadi amplifikasi kampanye yang dilakukan secara luring. Bagi para pendukung akan membuat dukungan makin kuat dan menjadi advokasi buat para pendukung untuk memviralkan secara luas.
Sementara, bagi masyarakat yang masih netral akan menjadi pertimbangan untuk menentukan pilihan. Bagi mereka pendukung calon lain, ini bisa menjadi argumentatif untuk mempertimbangkan bergeser pilihan ke pasangan Ganjar-Mahfud.
Selain itu, menurut Edwi secara konotasi dan denotasi makna kampanye Ganjar-Mahfud di Sabang dan Merauke sesuai dengan implementasi sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Sedangkan secara kontekstual, maknanya lebih bersifat kepedulian terhadap ujung terluar wilayah Indonesia.
“Oleh karenanya maknanya bahwa capres dan cawapres tersebut memiliki perhatian terhadap masyarakat daerah terluar dan menjanjikan kepedulian pembangunan di sana,” kata Edwi saat dihubungi.
Ia mengatakan, dipilihnya Sabang sebagai lokasi kampanye pertama Mahfud menurutnya merupakan strategi yang tepat, karena mayoritas warga yang tinggal di Sabang beragama Islam. Pendekatan yang disampaikan Mahfud kepada masyarakat di Sabang merupakan gagasan yang mudah dicerna dan dijanjikan untuk selanjutnya dapat diimplemetasikan.
Baca Juga: Prajurit Pengamanan Perbatasan Papua Ajak Masyarakat Lapor Cepat
Begitu juga dengan Ganjar Pranowo yang memilih kampanye di desa terpencil Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan yang menawarkan program Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes. Di sana, Ganjar menawarkan program kesehatan yang yang dekat, cepat, murah dan baik.